Sabtu 15 Apr 2017 18:57 WIB

Peneliti Kembangkan Sinapsis Buatan yang Bisa Bekerja Secara Mandiri

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Artificial Intelligence. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Artificial Intelligence. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan dan kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) untuk teknologi, yakni dengan meniru bagaimana otak manusia bekerja. Dalam dunia teknologi informasi, sistem AI disebut dengan jaringan saraf.

Sistem ini mengandung algoritma yang dapat dilatih, antara lain, untuk meniru bagaimana otak mengenal pidato dan gambar. Namun, menjalankan Artificial Neural Network akan memakan banyak waktu dan energi.

Dilansir dari laman Science Alert, saat ini peneliti dari National Centre for Scientific Research (CNRS) di Thales, University of Bordeaux di Paris-Sud, dan Evry telah mengembangkan sinapsis buatan, yang dapat memristor langsung pada sebuah chip.

Ini membuka jalan bagi sistem kecerdasan yang diperlukan sedikit waktu, dan energi untuk belajar, serta dapat dilakukan secara mandiri. Dalam otak manusia, sinapsis bekerja sebagai koneksi antara neuron. Koneksi diperkuat, dan pembelajaran ditingkatkan, maka akan semakin banyak sinapsis dirangsang.

Adapun memristor bekerja dengan cara yang sama. Ini terdiri dari lapisan feroelektrik tipis, yang bisa spontan terpolarisasi, tertutup antara dua elektroda.

Resistensinya dapat disesuaikan, seperti neuron biologis. Koneksi sinaptik akan menjadi kuat ketika resistensi rendah, dan sebaliknya. Kapasitas memristor untuk belajar, didasarkan pada resistensi yang dapat disesuaikan.

Sistem AI sendiri telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Jaringan saraf dibangun dengan algoritma, hingga mampu melakukan tugas-tugas sistem sintetis, yang sebelumnya tidak bisa dilakukan.

Misalnya, sistem kecerdasan sekarang dapat menulis musik, bermain game dan mengalahkan pemain manusia. Beberapa bahkan dapat mengidentifikasi perilaku bunuh diri, atau membedakan antara apa yang diperbolehkan, dan yang tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement