REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Samuel A Pangerapan mengatakan akan mendata aplikasi yang beroperasi di Indonesia baik dari dalam mapun luar negeri.
"Data itu merupakan salah satu target saya tahun ini," katanya di Jakarta, Selasa (4/4).
Ia mengatakan sampai saat ini belum mengetahui data jumlah seluruh aplikasi yang beroperasi di Indonesia. Ia baru mendapatkan laporan jumlah aplikasi untuk fintech.
"Aplikasi fintech jumlahnya 160 pada 2016, itu yang beroperasi di Indonesia," katanya.
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu dengan asosiasi-asosiasi terkait aplikasi yang ada seperti untuk asosiasi e-commerce (IdEA).
"Namun tidak melulu di asosiasi, kan ada juga yang tidak ikut asosiasi," katanya.
Ia mengharapkan dengan pendataan tersebut dapat memperoleh peta yang aplikasi nasional sehingga dapat digunakan untuk mendukung pembangunan ekonomi digital.
Sementara itu ia mengatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia berkembang dengan baik. Aplikasi dari Indonesia seperti Go-Jek, menurut dia, kini telah mendapatkan perhatian dunia.