REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini mungkin ada jutaan Samsung Galaxy Note 7 yang telah dikembalikan para pemiliknya ke pihak perusahaan. Ponsel-ponsel tersebut tengah memenuhi gudang Samsung.
Laman Ubergizmo mengatakan, ponsel tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih dalam oleh pihak perusahaan. Khususnya terkait baterai yang menjadi sumber masalah dalam insiden peledakan tahun lalu.
Rumor mengenai kembalinya Galaxy Note 7 memang sudah banyak terdengar. Namun kabar tersebut sudah terkonfirmasi oleh pihak Samsung bahwa Galaxy Note 7 akan segera hadir dalam versi yang telah diperbaharui. Samsung juga berencana menjual versi pembaruan ponsel tersebut di beberapa negara secara global. Kembalinya ponsel juga membawa beberapa prinsip yang sudah diterapkan perusahaan selama proses pembaharuan berlangsung.
Ponsel merupakan pembaharuan dan memungkinkan dijual untuk keperluan sewa ponsel pintar. Kemudian dalam proses pembaharuannya, Samsung menggunakan komponen dari ponsel lama yang masih bisa digunakan dengan cara melepasnya. Kemudian kepingan logam tersebut dilebur dengan cara ramah lingkungan. Pihak Samsung juga sudah melakukan konsultasi dengan pihak terkait sehubungan ponsel akan merambah pasar ponsel sewa. Itu sebabnya Samsung berani memberikan kabar Galaxy Note 7 dalam versi pembaharuan.
Ada beberapa unit komponen yang memang tidak diperbaharui, seperti semikonduktor dan modul kamera. Hal tersebut dilakukan sesuai permintaan pasar. Perusahaan membuatnya sebagai permintaan khusus, dan akan digunakan untuk keperluan sampel pengujian. Beberapa logam mulia, seperti nikel, perak, dan emas juga akan diekstraksi. Prosesnya sudah memenuhi standar agar ramah lingkungan.