Rabu 29 Mar 2017 19:58 WIB

Bukalapak Luncurkan Produk Reksa Dana Syariah

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Winda Destiana Putri
Bukalapak.com
Foto: bukalapak
Bukalapak.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukalapak memperluas lini usahanya dengan meluncurkan produk reksa dana syariah Pasar Uang Syariah. Produk tersebut merupakan bagian dari layanan investasi reksa dana Buka Reksa yang baru diluncurkan Januari 2017 lalu. Perusahaan teknologi yang dikenal lewat layanan niaga daring itu berupaya memberikan terobosan dengan menawarkan produk yang mudah dan praktis.

Hal itu diharapkan bisa turut mendongkrak jumlah nasabah reksa dana di Indonesia secara keseluruhan. "Indonesia adalah negara dengan masyarakat muslim terbesar di dunia. Mereka terus berkembang dan memiliki disposable income sehingga cocok dengan produk investasi reksa dana," ujar CEO Bukalapak Achmad Zaky kepada Republika, Rabu (29/3).

Zaky mengatakan, animo masyarakat terkait dengan layanan syariah dari Buka Reksa cukup besar sejak diluncurkan dua pekan lalu. Ia mengaku, saat hari pertama diluncurkan tercatat dana nasabah yang masuk mencapai Rp 500 juta.

Zaky mengaku, produk Buka Reksa terus mencatat peningkatan jumlah nasabah. Saat ini, sudah ada sekitar 20 ribu nasabah yang bergabung dengan Buka Reksa. Sementara, untuk nasabah di lini syariah sudah terdapat sekitar seribu nasabah.

Jumlah total nasabah Buka Reksa, kata Zaky, menunjukkan potensi besar dalam produk reksa dana. Dengan total nasabah reksa dana di Indonesia yang berjumlah sekitar 500 ribu, maka Buka Reksa sudah bisa mendapatkan hampir lima persennya. "Kami berharap bisa berkontribusi menambah jumlah nasabah reksadana di Indonesia," ujar Zaky.

Zaky mengunggulkan layanan yang mudah dan praktis dalam Buka Reksa. Ia menjelaskan, selama ini orang yang ingin berinvestasi di pasar modal perlu datang ke kantor dan harus mengisi formulir pendaftaran. Selain itu, ada ketentuan minimal saldo yang kerap menghambat orang berinvestasi melalui reksa dana. "Keunggulan utama kami, proses registrasi hanya butuh waktu lima menit sampai 10 menit. Tidak perlu ke kantor. Untuk pengesahan bisa menggunakan tanda tangan digital," kata Zaky.

Dengan saldo minimal Rp 10 ribu, ia berharap semua kalangan bisa belajar untuk berinvestasi melalui reksa dana. "Selama ini jumlah nasabah reksadana kecil sekali dibandingkan potensi penduduk kelas menengah sebanyak 75 juta orang," kata Zaky.

Selain itu, Buka Reksa juga menawarkan proses pencairan yang cepat. Dalam waktu sehari dana nasabah bisa dicairkan. "Sebenarnya, kami justru ingin real time langsung cair. Tapi masih kami usahakan ke arah sana," ujarnya.

Zaky mengaku, investasi di Buka Reksa menawarkan imbal hasil stabil dengan risiko paling rendah. Ia mengatakan, performa imbal hasil saat ini bisa mencapai delapan persen dalam setahun. "Saat ini kami masih menawarkan layanan investasi dengan risiko rendah dahulu," ujar Zaky.

Pengamat ekonomi syariah dari Institut Pertanian Bogor Irfan Syauqi Beik mengaku terobosan Bukalapak adalah hal positif terutama dalam mempopulerkan produk reksadana syariah. Ia menjelaskan, saat ini reksa dana syariah masih dalam posisi yang kecil di industri yakni hanya lima persen dari total reksa dana secara keseluruhan. "Ke depannya, harus terus memperluas basis pasar," ujarnya.

Kehadiran Bukalapak sebagai perusahaan teknologi di industri reksadana syariah, kata Irfan, juga bisa mendorong edukasi investasi kepada masyarakat. Secara kinerja, Irfan menilai reksa dana syariah cukup baik karena memiliki imbal hasil di atas konvensional.

"Memang ada fluktuasi di pasar yang saat ini sedang tidak menentu. Tapi secara umum kinerjanya cukup baik," ujarnya. Irfan mengaku, investasi reksa dana syariah cukup asalkan bijak memilih pengelola investasi yang terpercaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement