Jumat 24 Mar 2017 18:38 WIB

Ilmuwan Ingin Gunakan Laba-Laba Mematikan Cegah Kerusakan Otak

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Laba-laba, ilustrasi
Laba-laba, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laba-laba funnel-web merupakan salah satu laba-laba paling mematikan di dunia. Namun predator beracun ini, memegang kunci untuk mencegah kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke.

Sebanyak lima juta orang yang tersisa dengan kerusakan otak setiap tahun setelah selamat dari stroke, tetapi protein yang baru ditemukan  dalam racun dari laba-laba funnel-web (Hadronyche infensa) dapat melindungi neuron dari kematian sel. Bahkan apabila diberikan beberapa jam setelah mengalami stroke.

"Kami percaya bahwa kami untuk pertama kalinya, menemukan cara untuk meminimalkan efek dari kerusakan otak setelah stroke," kata peneliti racun, Glenn King dari University of Queensland di Australia, dilansir dari laman Science Alert.

"Kami menemukan protein kecil, Hi1a, blok asam-sensing saluran ion di otak, yang merupakan pendorong utama dari kerusakan otak setelah stroke," lanjutnya.

Pada sebagian besar stroke, disebut stroke iskemik, suplai darah dan oksigen ke otak terputus. Sebagai tanggapan, tubuh mulai memecah glukosa untuk mengimbangi kekurangan oksigen, namun hasil ini dalam asam yang diproduksi, dapat membunuh sel-sel otak.

Akan tetapi protein Hi1a, yang sejauh ini telah diuji dengan tikus, menghentikan proses ini terjadi. Caranya dengan menghambat kemampuan sel-sel otak untuk mendeteksi penumpukan asam, dan mencegah neuron dari kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement