Senin 20 Mar 2017 17:23 WIB

Lagi, Penemuan Profesor Asal Indonesia Tembus Jurnal Nature

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Ilham
Prof Taruna Ikrar.
Foto: ist
Prof Taruna Ikrar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor Taruna Ikrar dari Universitas California, Irvine, Amerika Serikat kembali menorehkan prestasi. Salah satu artikelnya terbit di jurnal ilmiah terkemuka internasional, Nature, dengan judul “An inhibitory pull-push circuit in frontal cortex”  pada 23 Januari 2017.

Sebelumnya, karya lain dari pakar neurosains ini juga pernah terbit di jurnal yang sama pada 2013, lalu. Nature adalah salah satu jurnal ilmiah tertua di dunia. Edisi perdananya terbit pada 1869.

Kali ini, tulisan ilmiah pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu adalah hasil risetnya bersama tim. Penelitian itu menemukan, mekanisme-kunci gairah dan kebahagiaan ternyata berada di otak depan.

“Sebagaimana diketahui, bahwa otak tersusun dari berbagai area. Salah satu bagian yang paling menentukan terkait rasa gairah dan kebahagiaan di otak adalah otak depan (Pre Frontier Cortex),” kata Prof Taruna Ikrar dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Senin (20/3).

“Area di otak depan yang juga penting adalah hipotalamus dan talamus,” jelas Prof Taruna.

Hipotalamus merupakan daerah kecil yang terletak di dasar otak depan dan memiliki berat beberapa miligram. Hipotalamus berperan sebagai pusat pengatur homeostasis tubuh. Misalnya berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh, rasa haus, rasa lapar dan kenyang, pengeluaran urin, pengeluaran hormon dari kelenjar pituitari bagian anterior dan posterior, serta perilaku reproduktif.

Adapun Talamus terletak di sebelah atas hipotalamus. Itu berperan sebagai stasiun relay untuk informasi sensoris yang dikirim ke otak besar. “Jadi, talamus akan menyeleksi dan menyalurkan impuls-impuls sensori yang penting menuju ke otak besar. Bahkan, secara mikroskopis, fungsi bagian otak depan ini berhasil diidentifikasi sampai ke tingkat terkecil, yaitu sel-sel saraf spesifik, seperti PV Neuron, Piramidal dan granuler sel yang bertanggung jawab terhadap munculnya gairah dan bahagia,” jelasnya.

Otak depan terdiri atas dua lapisan, yakni lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam. Lapisan korteks bentuknya tipis, bewarna abu-abu, dan berisi badan sel saraf. Lapisan korteks berlipat-lipat, sehingga permukaanya menjadi lebih luas. Di sana terdapat berbagai macam pusat saraf. Lapisan dalam bewarna putih dan mengandung banyak serabut saraf, yakni dendrit dan neurit.

Menurut Prof Taruna, selama ini struktur anatomi otak memang sudah teridentifikasi, tetapi struktur fungsionalnya masih belum banyak diketahui. Apalagi dalam tingkat mikro (microcircuitry). Dia dan tim memakai metode LSPS (Laser Photostimulation), optogenetic atau pemetaan otak menggunakan cahaya (ChR2), dan two photon Microscopy’s.

Fungsi otak depan pun dapat diidentifikasi, yakni sebagai pusat saraf utama sehingga sangat penting untuk mengatur aktivitas seluruh tubuh. Khususnya berkaitan dengan inteligensi, ingatan, kesadaran, dan pertimbangan.

Aktivitas-aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda di otak. Di depan celah tengah (sulkus sentralis), ada daerah motorik yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut berhubungan dengan kemampuan berbicara. Daerah anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir. Posterior sulkus entralis merupakan daerah sensori tempat berbagai perasaan ditafsirkan. 

Daerah pendengaran (auditori) terletak mpada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal, yakni bagian ujung anterior. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement