REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah pesawat ruang angkasa Indian, yang kehilangan kontak dengan Bumi delapan tahun yang lalu telah ditemukan kembali mengorbit di Bulan. Radar NASA berbasis di Bumi mendeteksi sinyal dari Space Research Organisation India (ISRO) Chandrayaan-1 pesawat ruang angkasa. Chandrayaan-1 meninggalkan Bumi untuk mengorbit Bulan kembali pada 2008, dan terakhir terdengar pada Agustus 2009.
Untuk secara akurat menemukan puing-puing ruang di orbit Bumi saja begitu sulit, apa lagi menemukan pesawat ruang angkasa yang mengorbit di sekitar satelit terdekat. Dan berkat silau lunar ini lah, sebuah teleskop optik yang keluar, bisa mencari benda-benda yang hilang sekitar Bulan. Chandrayaan-1 sendiri hanya sekitar 1,5 meter atau lima kaki di setiap sisi, sehingga dari Bumi akan menjadi kurang dari setitik kecil di sekitar Bulan.
Kendati demikian, fakta terakhir dari Chandrayaan-1 sementara berputar di Bulan setelah delapan tahun, tidak ada jaminan itu masih ada, dan pengorbit telah menggolongkan sebagai bagian yang hilang. Tapi NASA telah menggunakan teknik radar baru untuk menemukan pesawat ruang angkasa yang hilang, serta menunjukkan secara akurat lokasi yang masih aktif Lunar Reconnaissance Orbiter NASA (LRO).
"Finding LRO relatif mudah, karena kami bekerja dengan navigator misi dan memiliki data yang orbit yang tepat di mana itu terletak," kata Marina Brozovic, seorang ilmuwan radar di NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) dilansir dari laman Science Alert, Ahad (12/3).
"Menemukan India Chandrayaan-1 diperlukan sedikit lebih banyak pekerjaan detektif, karena kontak terakhir dengan pesawat ruang angkasa itu pada bulan Agustus 2009," kata dia. Untuk mengetahuinya, tim yang pertama datang dengan prediksi terbaik dari mana Chandrayaan-1 mungkin telah berakhir. Perkiraan terbaik mereka adalah itu akan menjadi sekitar 200 km (124 mil) di atas Bulan, dalam orbit polar.