REPUBLIKA.CO.ID, Cina mengumumkan rencana meluncurkan satelit ke bulan untuk membawa sampel dari bulan ke Bumi sebelum akhir tahun ini. Pengamat menyebut ambisi Cina ini akan menantang ambisi Presiden Donald Trump menghidupkan kembali eksplorasi ke ruang angkasa.
Roket Chang'e-5 tengah menapaki serangkaian pengujian terakhir dan diperkirakan siap diluncurkan Agustus nanti, mengutip Badan Ruang Angkasa Cina.
Satelit ini memiliki misi membawa sampel-sampel Bulan ke Bumi sehingga menjadi salah satu misi ruang angkasa paling rumit dan sulit yang dilakukan China, kata Hu Hao, pejabat Program Ekplorasi Bulan.
Presiden China Xi Jinping sudah menyeru negaranya untuk menjadi kekuatan global dalam eksplorasi ruang angkasa.
"Beberapa waktu lalu, pemerintahan Trump Amerika Serikat mengungkapkan ambisi kembali ke bulan. Negara kami juga mengumumkan serangkaian rencana eksplorasi ruang angkasa," kata pejabat dalam Harian Sains dan Teknologi.
"Bulan adalah pemberhentian pertama bagi penjelajahan manusia ke ruang angkasa," tulis harian itu.
Februari lalu, pemerintahan Trump meminta Badan Aeronotika dan Antariksa Nasional NASA untuk mempelajari kemungkinan meluncurkan misi roket berawak untuk diluncurkan pada 2018, kemungkinan ke bulan.
Wahana ruang angkasa baru China ini adalah langkah terakhir dalam program eksplorasi ke bulan oleh negara itu yang berharap mendaratkan astronotnya di bulan pada 2036, demikian Reuters.