REPUBLIKA.CO.ID, Gaji CEO Yahoo, Marissa Mayer dikabarkan akan berkurang tahun ini. Bahkan ia tidak akan menerima bonusnya. Dia juga tidak akan mendapatkan penghargaan saham tahun ini.
Keputusan itu muncul setelah penyelidikan internal menemukan bahwa para eksekutif senior di Yahoo salah penanganan terhadap pelanggaran keamanan perusahaan di 2013 dan 2014. Sebuah perusahaan independen yang menyelidiki masalah itu juga menemukan bahwa senior eksekutif Yahoo gagal memahami atau menyelidiki dengan benar pelanggaran keamanan 2014.
Pada September tahun lalu, Yahoo mengungkapkan bahwa pelanggaran keamanan besar-besaran terjadi di tahun 2014. Sekitar 500 juta rekening Yahoo yang dikompromikan. Peretas memperoleh informasi pribadi, tetapi tidak rincian kartu kredit. Kemudian pada bulan Desember tahun lalu, Yahoo mengungkapkan bahwa pelanggaran lain terjadi pada 2013, tapi yang satu ini bahkan lebih besar yakni hampir satu miliar akun pengguna diretas dan menjadikannya pelanggaran terbesar dalam sejarah.
Dalam sebuah posting blog Rabu, Mayer menjelaskan mengapa dia setuju untuk melupakan bonus dan hibah ekuitas tahunan.
"Ketika saya belajar di September 2016 bahwa sejumlah besar file database pengguna kami telah dicuri, saya bekerja dengan tim untuk mengungkapkan kejadian tersebut kepada pengguna, regulator, dan instansi pemerintah," tulisnya.
"Namun, saya CEO perusahaan dan karena kejadian ini terjadi selama masa jabatan saya, saya telah sepakat untuk melupakan bonus tahunan saya dan hibah ekuitas tahunan saya tahun ini dan telah menyatakan bonus saya akan didistribusikan kepada karyawan pekerja keras perusahaan kami, yang memberikan kontribusi begitu banyak untuk kesuksesan Yahoo pada 2016. "
Selain tindakan melawan Mayer, laporan NPR, penasihat umum perusahaan juga mengundurkan diri. Dia pergi tanpa pesangon karena respon departemennya terhadap pelanggaran keamanan.