Jumat 03 Mar 2017 10:00 WIB

Gawai Pintar Membuat Orang Lebih Bodoh?

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Smartphone. Ilustrasi.
Foto: Techradar
Smartphone. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Manusia saat ini dapat disebut sangat bergantung hidupnya pada benda yang dikenal gawai pintar atau smartphone. Hampir segalanya manusia meminta bantuan melalui benda berteknologi itu, seperti aplikasi kalkulator, peta jalan dan sebagainya. Terkadang hal ini menimbulkan kesan membuat manusia tidak melakukan usaha ekstra keras dalam menjalankan tugasnya.

Penelitian dari McGill University di Kanada menemukan adanya perbedaan pengendara yang bergantung pada navigasi GPS  dibandingkan dengan mereka yang mengandalkan kemampuan spasial  sendiri. Temuan ini mengatakan, orang yang bergantung dengan GPS kurang memiliki aktivitas memori yang akan mempengaruhi daya ingatnya.  

Hal tersebut serupa dengan salah satu jurnal yang dipublikasikan pada 2011.  Orang-orang demikian dapat dibandingkan dengan “nomor kontak saudara atau keluarga”. Bukannya mengingat informasi kontak keluarga, seseorang justru lebih fokus bagaimana menemukan informasi kontak itu melalui gawainya, dikutip Time, Jumat (3/3).

Hasil penelitian itu sebenarnya bukan masalah besar yang perlu dianggap aneh. Hal ini bisa menjadi masalah ketika otak harus berhadapan dengan problema yang pelik. Dengan kata lain, otak akan goyah ketika memperoleh pertanyaan komplek atau mendalam.

"Jika Anda selalu menarik fakta dari Google, Anda dapat menjawab pertanyaan trivia. Tetapi Anda tidak membangun basis pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pemikir yang dalam. Tanpa praktik, otak kita mulai kehilangan bakat ini untuk berpikir dalam atau mempertahankan fokus,” kata penulis teknologi dan penulis The Shallows, Nicholas Carr.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement