Kamis 23 Feb 2017 10:29 WIB

Gojek Mungkin Hapus Layanan Pijatnya

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Aplikasi Gojek kini memiliki berbagai layanan yang membantu kehidupan sehari-hari.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aplikasi Gojek kini memiliki berbagai layanan yang membantu kehidupan sehari-hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh yang letih kerap membutuhkan sentuhan pijatan untuk kembali menyegarkan. Orang Indonesia pun terbiasa menggunakan jasa aplikasi untuk mencari tenaga pemijat profesional.

Salah satunya adalah aplikasi Gojek yang di dalamnya memiliki jasa tenaga pemijat lewat Go-Massage. Namun, Gojek berencana menghapusnya.  

Ini menyusul kehadiran aplikasi Go-Life yang dibuat untuk memisahkan segmen pengguna layanan jasa daring tersebut. "Kalau sudah maksimal bisa saja dihapus atau ada link ke aplikasi langsung bukan ke store untuk donwload aplikasi," kata Co-Founder Go-Life, Dayu Dara di Jakarta, Rabu (22/2).

Meski demikian, Dayu mengatakan, hal tersebut masih lama dilakukan lantaran pengguna Go-life masih belum sebanyak pengguna Gojek. Penghapusan tersebut, ungkap Dayu, mungkin dilakukan kalau pengguna layanan jasa non-transportasi itu sudah berpindah seluruhnya menggunakan aplikasi Go-life.

Saat ini, dia mengatakan, layanan kecantikan, kebersihan, otomotif atau jasa lainnya yang sudah masuk ke dalam Go-life masih bisa dinikmati dalam aplikasi Gojek. Namun, ada tautan yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh aplikasi Go-life di Apps Store atau Google store.

Dia mengungkapkan, layanan transportasi dan jasa informal sengaja dipisah untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan saat menggunankan fitur dalam aplikasi. Saat ini, layanan jasa informal masih bisa digunakan dalam kedua aplikasi tersebut.

"Mungkin kalau perbedaan dari sisi 'pricing' karena layanan yang berbeda, tapi kalau dibilang apa yang beda karena Gojek fokus pada layanan transportasi apapun itu. Tiga hal yang dilayani gojek adalah transportasi logistik dan payment baik roda dua dan empat, nah apapun di luar itu akan menjadi bagian dari Go-life," kataa Dayu Dara.

Dayu mengungkapkan, melihat pasar jasa yang besar tidak tertutup kemungkinan aplikasi Go-life tidak memiliki batasan layanan. Sebab, dia mengatakan, kebutuhan beragamnya kebutuhan masyarakat justru membuka peluang pasar jasa baru dalam aplikasi ini.

"Pikirkan saja apa saat ini ada dalam sektor jasa dan bisa masuk dalam Go-life, jadi memang tidak ada batasan," katanya.

Sebelumnya, Gojek baru saja meluncurkan aplikasi terbaru dalam bidang jasa layanan informal non-transportasi, Go-Life. Aplikasi tersebut berisi sejumlah layanan semisal Go-massage, Go-glam, Go-clean dan Go-auto yang siap dipesan 24 jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement