REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Nyamuk merupakan serangga yang mengesalkan. Meski berukuran kecil namun gigitannya tentu sangat terasa bahkan ketika Anda tidur. Belum lagi wabah yang mungkin dibawa melalui gigitaanya itu. Sebut saja virus Zika atau DBD hingga Malaria disebabkan oleh nyamuk yang sangat ingin dilacak petugas medis.
Mengantisipasi hal tersebut, Microsoft tengah mengembangkan teknologi yang dapat mendeteksi keberadaan nyamuk. Alat itu nantinya dapat melacak dan merekam kondisi cuaca di mana nyamuk kerap bergentayangan.
"Medan biologis secara real time membantu alat melacak dan menangkap spesies tertentu," kata pemimpin peneliti Microsoft, Ethan Jackson seperti dilansir laman Seattletimes, Ahad (19/2).
Raksasa teknologi asal Amerika itu berharap alat tersebut dapat membuat dunia yang lebih sehat. Namun masyarakat harus bersabar lebih lama lantaran alat terebut masih merupakan purwarupa dan perlu diuji coba lebih lanjut.
Kendati demikian, dalam tes yang dilakukan di Houston musim panas lalu, alat berhasil menangkap spesies nyamuk yang dapat menyebarkan virus Zika dan beberapa wabah lainnya. Teknologi itu bisa menangkap dengan cukup akurat.
"Ini di luar bayangan. Tapi patut dinantikan apakah perangkap ini bisa berfungsi dengan efektif," kata profesor dari Universitas entomologi medis Florida, Jonathan Day.
Dia mengatakan, kunci dari penanganan wabah nyamuk adalah perangkap. Sehingga penting bagi petugas medis untuk menyemprotkan obat atau penanganan lainnya untuk melawan nyamuk.