Selasa 14 Feb 2017 10:07 WIB

Ini Alasan Anda tak Bisa Berhenti Mengecek Telepon

Ponsel
Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID,Di zaman sekarang, kebanyakan orang akan mengecek telepon genggam saat menunggu. Mungkin Anda seringkali geram ketika telepon bergetar tapi tak bisa langsung mengecek isinya? Mungkin juga Anda termasuk orang yang buru-buru mengecek telepon genggam ketika ada notifikasi?

Itu adalah dorongan kompulsif yang sulit diredam oleh sebagian besar dari kita. Namun menurut Sharon Begley, penulis buku "Can't Just Stop: An Investigation of Compulsions", ada alasan psikologis di balik itu.

Penelitian dari tahun 1950-an menunjukkan bahwa karena dopamin menyenangkan, kesenangan itu membuat orang menjadi kecanduan. Tapi sekarang kita tahu lebih banyak. Begley menuturkan bahwa apa yang muncul dalam beberapa tahun terakhir adalah bahwa sirkuit dopamin sebenarnya memprediksi berapa banyak Anda akan menyukai sesuatu dan berapa banyak kesenangan yang akan didapat. Kemudian sirkuit dopamin memperhitungkan berapa banyak realitas sesuai dengan prediksi atau sebaliknya.

"Saat kenyataan tak sesuai ekspektasi, kita merasakan penurunan drastis dopamin. Rasanya tak menyenangkan, jadi kita berusaha melakukan sesuatu yang kembali membuat realitas sesuai ekspektasi," tulis dia sebagaimana dikutip laman Independent.

Jadi yang membuat orang tak bisa berhenti mengecek telepon genggam sebenarnya bukan denting notifikasi yang membuat kita buru-buru ingin memeriksa pesan, tapi antisipasi terhadap hal itu. Dia percaya bila kita ingin lebih mandiri dari telepon genggam maka kita harus mengenali sumber kecemasan itu.

Tanyakan pada diri sendiri: "Memangnya gawat kalau saya tidak segera membaca pesan teks?" "Memangnya sangat gawat jika saya membaca teks atau email sejam sekali atau bahkan pada akhir hari?"

Anda harus berlatih perlahan dengan memisahkan diri dari telepon genggam, dimulai dari hanya sejam, kemudian selama makan malam, lalu coba tidak langsung mengeceknya tiap pagi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement