Senin 13 Feb 2017 15:03 WIB

Manusia Sebabkan Iklim Berubah 170 Kali Lebih Cepat

Rep: desy susilawati/ Red: Esthi Maharani
Pemanasan global (ilustrasi)
Foto: www.ctv.ca
Pemanasan global (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan mengatakan aktivitas manusia mengubah iklim bumi 170 kali lebih cepat dari kekuatan alam. Mereka mengklaim telah menemukan persamaan yang menunjukkan orang-orang di belakang pemanasan global. Menurut peneliti, suhu global menurun 0.01C per abad selama 7.000 tahun. Namun dalam 45 tahun terakhir telah meningkat setara dengan 1.7C per abad, dan 12 tahun terpanas telah datang sejak tahun 1998.

Sementara pasukan astronomi dan geofisika serta biosfir telah mendorong perubahan pada sistem bumi selama empat miliar tahun lebih, aktivitas manusia telah mendorong perubahan yang sangat cepat dimana penulis studi baru telah merepresentasikan dalam Anthropocene equation. Anthropocene adalah nama yang diberikan untuk sebuah era geologi baru yang diusulkan di mana dampak dari aktivitas manusia mulai memiliki dampak terukur terhadap lingkungan.

Penulis Owen Gaffney yang menulis di New Scientist , mengatakan: "Tingkat emisi karbon ke atmosfer ini bisa dibilang tertinggi di 66 juta tahun, ketika (non-unggas) dinosaurus melepas kumparan fana ini.

Kehilangan keanekaragaman hayati yang mengejutkan dalam beberapa dekade terakhir mendorong peneliti pada tahun 2015 untuk berpendapat bahwa Anthropocene menandai tahap ketiga dalam evolusi biosfer bumi, sebagai lanjutan dari tahap mikroba 3,5 miliar tahun yang lalu dan ledakan Kambrium 650 juta tahun yang lalu. Dalam persamaan, pasukan astronomi dan geofisika cenderung nol karena sifat lambat atau jarang, seperti halnya dinamika internal, untuk saat ini. Semua kekuatan ini masih memberikan tekanan, tapi saat ini atas perintah besarnya kurang dari dampak manusia."

“Risiko dampak manusia pada biosfer termasuk air tercemar dan tanah serta iklim yang lebih hangat,” ujar Gaffney seperti dilansir dari laman Independent, Senin (13/2).

Dia menambahkan meskipun tampaknya bijaksana untuk mengabaikan tubuh besar bukti menunjuk ke risiko yang mendalam, ia datang pada waktu yang menantang geopolitik, ketika kedua pandangan dunia berdasarkan fakta dan bahkan kerjasama internasionaldipertanyakan. Saat ini telah lebih jelas daripada di AS dalam beberapa pekan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement