REPUBLIKA.CO.ID, MIT, sebuah perusahaan di India mengusulkan solusi baru untuk permasalahan polusi di Asia dengan mendaur ulang polusi udara. Alat yang dinamai Kaalink dapat mengubah polusi yang disebabkan oleh kendaraan menjadi tinta cetak.
Kaalink menyaring dan menangkap karbon yang tidak terbakar yang dari pembakaran mesin yang tidak sempurna. Proses ini sebagian besar dilakukan secara mekanis namun cukup sederhana. Cara menggunakan alat ini dengan memasangnya pada knalpot kendaraan. "Perangkat kami dirancang sebagai perpaduan yang cerdas antara sensor elektronik, aktuator mekanik dan sistem pengumpulan," kata Co-Founder MIT Anirudh Sharma dikutip Life Science.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan di Graviky Labs, Kaalink mampu menangkap hingga 93 persen dari polusi yang dihasilkan dari mesin pembakaran. Untuk menghasilkan 10 gram tinta, Kaalink membutuhkan waktu sekitar 45 menit menyaring asap knalpot.
Sharma mengklaim, tinta yang dihasilkan dari Kaalink ini setara dengan tinta cetak berkualitas tinggi yang dapat dijual langsung ke konsumen maupun melalui industri. Menurut Sharma, saat ini Kaalink masih dalam taham pengembangan.
"Untuk benar-benar efektif, sistem perlu ditingkatkan secara signifikan, dan didukung oleh fasilitas pengolahan yang lebih baik," kata Sharma.
Sistem pengolahan yang disebut dengan Air-Ink ini sudah dikembangkan lebih dari tiga tahun. Selama proses pengembangan tinta ini sudah digunakan oleh para pelukis dan seniman jalanan.
Sharma berharap, perusahaannya bisa mengembangkan Kaalink dengan tidak hanya mengubah nilai asap kendaraan tetapi juga polusi udara dari jenis lainnya. "Kami berharap juga dapat mendaur ulang asap pada mobil, truk dan cerobong serta asap hasil industri dari berbagai ukuran dan skala," kata Sharma.