REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmu pengetahuan modern telah berkembang secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Sebuah kolaborasi fisikawan dan ahli biologi di Jerman mungkin saja menemukan penjelasan bagaimana sel-sel hidup pertama berevolusi.
Pada 1924, ahli biokimia Rusia Alexander Oparin mengusulkan gagasan bahwa sel-sel hidup pertama bisa berevolusi dari protosel tetesan cair. Ia percaya protosel ini bisa bertindak secara alami dan membentuk, wadah membran-bebas yang terkonsentrasi bahan kimia.
Dalam perburuan mereka untuk asal-usul kehidupan, tim ilmuwan dari Max Planck Institute for the Physics of Complex Systems dan Institute of Molecular Cell Biology and Genetics, di Dresden, menarik dari hipotesis Oparin dengan mempelajari fisika tetesan 'kimia aktif'.
Tidak seperti jenis pasif dari tetesan, yang hanya akan terus tumbuh karena lebih banyak minyak ditambahkan ke dalam campuran. Para peneliti menyadari bahwa tetesan kimia aktif tumbuh sampai ukuran yang telah ditetapkan, dan kemudian membagi dengan sendirinya.
"Itu membuat lebih masuk akal bahwa munculnya kehidupan secara spontan dari yang tak hidup," kata Frank Julicher, co-author studi dalam jurnal Nature Physics pada Desember dilansir dari laman Science Alert.
Ini penjelasan dari bagaimana sel membuat anak perempuan, kata pemimpin peneliti David Zwicker. "Hal ini, tentu saja, kunci jika Anda ingin untuk berpikir tentang evolusi," lanjut dia.