Kamis 02 Feb 2017 05:40 WIB

Ilmuwan Temukan Fosil Berusia 540 Juta Tahun

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Temuan fosil berusia 540 juta tahun yang diduga merupakan nenek moyang manusia dan beberapa hewan lain.
Foto: University of Cambridge
Temuan fosil berusia 540 juta tahun yang diduga merupakan nenek moyang manusia dan beberapa hewan lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan nenek moyang awal dikenalnya berbagai spesies, termasuk manusia. Dilansir dari BBC, pada Rabu (1/2), para peneliti dari Inggris, Cina dan Jerman menemukan jejak fosil makhluk berusia sekitar 540 juta tahun yang terawat. Tim menemukan fosil berupa hewan laut mikroskopis yang diduga kemudian berevolusi menjadi ikan hingga ke manusia.

"Untuk mata telanjang, fosil yang kita pelajari terlihat seperti biji-bijian hitam kecil," kata Prof Simon Conway Morris dari University of Cambridge.

Dalam sebuah publikasi di Jurnal Nature, fosil yang diberi nama Saccorhytus adalah contoh yang paling primitif dari kategori hewan yang disebut deuterostomes. Ini merupakan nenek moyang dari berbagai spesies, termasuk vertebrata atau hewan bertulang belakang. Saccorhytus berukuran dalam satuan milimeter dan diperkirakan hidup di antara pasir di dasar laut.

Para peneliti tidak menemukan bukti hewan itu memiliki anus. Sehingga memberi kesan, hewan ini mengkonsumsi dan mengeluarkan makanan lewat lubang yang sama.

"Kami berpikir bahwa sebagai deuterostoma awal ini mungkin mewakili awal primitif. Semua deuterostomes memiliki nenek moyang yang sama dan kami berpikir bahwa itu adalah apa yang sedang kita cari," ujar dia.

Sementara itu, peneliti dari Universitas Northwest di Xi'An, Provinsi Shaanxi, Cina, Degan Shu beranggapan Saccorhytus memberikan wawasan luar biasa dalam tahap pertama dari evolusi kelompok yang mengarah pada ikan dan akhirnya menjadi manusia.

Sampai saat ini, kelompok deuterostoma ditemukan berasal dari 510-520 juta tahun yang lalu. Studi ini menunjukkan bahwa tubuh Saccorhytus adalah simetris, yang merupakan karakteristik umum evolusi, termasuk manusia. Saccorhytus juga ditutupi dengan kulit tipis. Kulit relatif fleksibel. Sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa Saccorhytus digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya.

Para peneliti mengatakan bahwa hal yang paling mencolok adalah mulut yang besar dari Saccorhytus. Yang menarik lainnya adalah struktur kerucut pada tubuhnya. Para ilmuwan menduga ini merupakan awal mula terbentuknya insang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement