Rabu 01 Feb 2017 17:07 WIB

Pria di Bekasi Ciptakan Teknologi Jarvis ala Iron Man

Rep: Kabul Astuti/ Red: Winda Destiana Putri
Endi Yusup, Pria di Bekasi Ciptakan Teknologi Jarvis ala Iron Man.
Foto: Republika/Kabul Astuti
Endi Yusup, Pria di Bekasi Ciptakan Teknologi Jarvis ala Iron Man.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang pria di Bekasi, Jawa Barat berinovasi menciptakan teknologi yang memungkinkan pengguna untuk menghidupkan sepeda motor lewat perintah suara. Teknologi ini juga dirancang untuk menangkal aksi pencurian kendaraan bermotor yang belakangan kian marak terjadi.

Menghidupkan sepeda motor dengan cara memutar kunci kontak lama kelamaan bisa jadi sudah ketinggalan zaman. Kini, pengendara cukup memberikan perintah suara untuk menyalakan atau mematikan sepeda motor. Endi Yusup (27 tahun), yang tenar dengan nama akun Facebook Endie Ef, mengembangkan teknologi itu sejak enam bulan lalu.

Menurut Endi, gagasan untuk membuat piranti ini berawal dari ketertarikannya terhadap sistem robotik. Lelaki lulusan SMK ini belajar sistem robotik secara autodidak lewat internet. Salah satu artikel yang dia baca menjelaskan bahwa sistem robotik itu diatur menggunakan telepon pintar. Dari situ, terbersit ide untuk mengaplikasikannya pada sepeda motor.

"Cara kerjanya kita pasang modul pada sepeda motor, yang dilengkapi bluetooth. Untuk komunikasi antara si smartphone dengan si motor itu lewat bluetooth. Di smartphone otomatis dipasang aplikasinya juga. Aplikasinya sudah ada di Google Playstore," kata Endi Yusup, kepada Republika, Rabu (1/2). 

Menurut dia, aplikasinya sudah tersedia di Google Playstore dan tinggal diunduh lewat telepon pintar. Pengguna cukup memasang applikasi di telepon pintar miliknya, lalu memasang modul pada badan sepeda motor. Namun, Endi enggan mengungkapkan aplikasi yang dia gunakan karena menyangkut keamanan pengguna modulnya.

Lanjut Endi, setelah bluetooth pada modul yang terpasang di badan sepeda motor dinyalakan, akan terdeteksi oleh telepon genggam. Meskipun kunci kontak sepeda motor dalam posisi off, bluetooth tetap menyala. Setelah telepon pintar Anda mendeteksi sepeda motor, tinggal dikoneksikan.

Untuk memberikan perintah ke sepeda motor, cukup menggunakan perintah suara. Perintah suara tersebut ditangkap oleh Google Voice. Jangka waktu yang dibutuhkan antara keluarnya instruksi suara dengan nyala sepeda motor tergantung baik buruknya kondisi sinyal internet. "Aplikasinya dikoneksi ke Google Voice. Jadi, perintah suaranya diterima Google Voice. Setelah ke-detect sama settingan perintah di modul, motor langsung nyala," ujar Endi.

Misal, tatkala Endi memberikan instruksi, "Jarvis. Hidupkan motor." Sepeda motor akan menyala. "Matikan motor." Motor pun sekejap akan mati. Serasa Tony Stark bukan?

Menurut dia, instruksinya terserah pengguna. Ada settingan perintah yang sudah diatur dengan modul yang terpasang pada sepeda motor. Tidak hanya bahasa Indonesia. Apabila pengguna menginginkan, bisa juga menggunakan bahasa Jawa, bahasa Inggris, bahkan bahasa Arab. Google voice tetap mampu mendeteksi. Ia mengaku pernah mencoba memberikan instruksi dengan bahasa Jawa.

Sejak remaja, Endi mengaku memang hobi mengotak-atik perangkat elektronik. Sembari menempuh studi di sekolah menengah kejuruan, dulunya Endi sempat membuka bengkel motor. Sekarang, lulusan SMK ini bekerja sebagai programmer mesin di salah satu perusahaan otomotif.

Nama Jarvis terinspirasi dari sistem otomasi milik Tony Stark alias Iron Man, tokoh superhero fiktif dalam komik Amerika yang diterbitkan Marvel Comics. "Soal nama Jarvis ini saya kepikiran film Iron Man, karena di film Iron Man, sistem otomasinya dia tinggal perintah-perintah aja lewat suara. Ini mirip-mirip sedikit, jadi dibilang Jarvis saja biar unik," ujar Endi, yang tinggal di Tambun bersama keluarga.

Menurut lelaki asal Tasikmalaya ini, teknologi Jarvis yang dia kembangkan sudah terpasang di sepuluh unit sepeda motor. Sepuluh unit terakhir dia banderol seharga Rp 350 ribu, belum termasuk pemasangan. Risetnya sudah berlangsung selama enam bulan terakhir. Namun, penjualannya baru berjalan selama dua bulan.

Ia biasa melayani para pembeli yang ingin memesan lewat akun media sosial Facebook "Endie Ef". Endi mengaku, permintaan sudah berdatangan dari luar Pulau Jawa, seperti Bali, Lombok, Papua, dan Medan. Sejak mendapat sorotan media massa belakangan ini, masyarakat yang ingin menjajal teknologinya pun makin banyak.

Endi juga sedang mencoba mengembangkan teknologi Jarvis untuk diterapkan pada mobil. "Saya sudah pernah coba juga untuk mobil. Untuk nyalain matiin sudah bisa," ucap dia.

Teknologi Jarvis ini juga dikembangkan untuk mendukung keamanan pengguna kendaraan bermotor. Sepeda motor tidak akan menyala apabila ada pencoleng atau begal coba-coba memasukkan kunci palsu ke kontak sepeda motor pengguna.  "Sistem modul ini enggak cuma bisa menghidupkan mematikan motor, tapi juga bisa mengaktifkan sistem keamanan. Kita lakukan simulasi kalau kita paksa jebolkan kunci, motor tetap mati total. Cuma klakson aja yang nyala," kata Endi.

Lantas, bagaimana jika telepon pintar pengguna hilang? Tidak perlu khawatir. Menurut Endi, pengguna tidak perlu cemas apabila telepon pintarnya hilang. Ada trik khusus yang sudah disiapkan, namun sayangnya tidak bisa dia publikasikan dengan alasan keamanan pengguna.

Menurut Endi, modul yang terpasang pada sepeda motor sifatnya mobile. Tidak mesti ke satu telepon genggam saja. Artinya, ketika telepon pintar milik pengguna hilang, piranti ini tetap dapat diatur pada telepon genggam yang lain. Yang penting, pengguna tahu kode password bluetooth yang ada sudah terpasang di sepeda motor. Tiap modul sudah dilengkapi dengan password bluetooth agar tidak semua telepon pintar bisa masuk memberi perintah.

Namun, Endi tetap menyarankan para pengguna Jarvis membawa kunci motor untuk antisipasi keamanan. "Si pengguna tetap lebih safety harus membawa kuncinya. Meskipun tidak dipasang di motor, kuncinya tetap dibawa. Saya tidak menganjurkan untuk tidak membawa kunci," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement