REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Boeing siap membawa Amerika kembali melakukan misi ruang angkasa. Namun sebelum itu semua dimulai, mereka telah menyiapkan pakaian ruang angkasa terbaru dengan teknologi layar sentuh.
Dilansir laman Mashable, perusahaan meluncurkan pakaian baru tersebut pekan ini. Rencananya pakaian itu digunakan astronot pesawat ruang angkasa Starliner, yang akan melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Pakaian ala Boeing ini memiliki beberapa teknologi modern. Selain beratnya yang 40 persen lebih ringan dari pakaian ruang angkasa saat ini, baju baru tersebut juga memiliki teknologi layar sentuh.
Baju juga dilengkapi resleting yang strategis dan helm lembut. Helm ini membuat pandangan astronot bisa lebih luas dengan peralatan peripheral yang lebih baik. Pakaian baru ini akan berwarna biru seperti ciri khas Boeing.
Dalam laporan khusus Boeing, Direktur Boeing Starliner Chris Ferguson mengatakan pakaian ini tampil lebih estetis dan tak terlalu besar. Setelah menurutnya dibuat oleh Davi Clark Co, perusahaan di Massachussetts yang sebelumnya juga membuat pakaian untuk NASA dan Angkatan Udara Amerika Serikat.
Sejak program pesawat ulang-alik NASA berakhir pada 2011 silam, AS telah mengandalkan pesawat ruang angkasa Rusia Soyuz untuk membawa astronot ke orbit rendah. Namun ini akan segera berakhir, mengingat NASA telah menandatangani kontrak awak komersial dengan SpaceX dan Boeing.
Starliner diperkirakan akan melakukan peluncuran pertamanya akhir 2018 mendatang. Hal baiknya, para astronot telah memiliki pakaian terbaru mereka.