REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan berhasil mendeteksi zona layak huni di sekitar tata surya. Dengan ditemukannya zona tersebut, ini tentu bisa menjadi salah satu kandidat pendukung kelayakan hidup di wilayah tersebut.
"The Wolf 1016C ini penting karena lokasinya begitu dekat dan memberikan kesempatan lainnya untuk memperdalam penelitian ini jika benar di sana ada kehidupan,” ujar Ilmuwan dari Universitas Negeri San Fransisco, Amerika Serikat (AS), Stephen Kane, dilansir Sciencealert.
The Wolf 1016C sendiri ditemukan 2015 dengan massa diperkirakan lebih dari empat kali massa Bumi. The Wolf 1061C terletak tepat di tengah-tengah zona layak huni The Wolf 1061C ini. Lokasinya berada di mana jarak planet dari matahari membuat kondisi yang cocok untuk air dan elemen pendukung kehidupan lainnya.
Wolf 1061C merupakan sebuah planet yang mempunyai sistem 14 tahun cahaya dari bumi. Dilihat dari lokasinya, beberapa bagian planet ini tidak begitu panas sehingga bisa menciptakan efek rumah kaca. Berbeda dengan mars yang lebih terasa dingin dibandingkan bumi.
Untuk menyelidiki apakah The Wolf 1061C menawarkan kelayakhunian yang sama, para peneliti pun menganalisisnya selama tujuh tahun. Mereka menganalisis data luminositas dari matahari dan perhitungan orbit planet ekstrasurya. Tujuannya, untuk mencari tahu seperti apa suhu dan tekanan di permukaannya.
Kane sebelumnya mengatakan, The Wolf 1061C memang bisa dihuni. Namun, hal ini tidak berarti The Wolf 1061C sama seperti bumi. Sementara data baru menunjukkan, zona itu bisa memiliki suasana yang sama dengan Venus di hari-hari awal. Dengan kata lain, setiap air di planet ini mungkin tidak akan bertahan lama.
Dari penelitian ini, apakah dapat dipastikan ada kehidupan di The Wolf 1061C? Mengenai hal ini, Kane mengaku belum tahu secara pasti. Dugaan ini harus melalui pengukuran yang lebih rinci dari apa yang telah dimiliki sejauh ini. Untuk itu, Kane mengatakan NASA akan menggunakan teleskop James Webb untuk dapat mempelajari lebih lanjut tentang planet di masa depan.