REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keamanan sebuah akun dalam dunia virtual menjadi hal yang perlu diperhatikan. Namun, banyak masyarakat yang masih belum memahami bagaimana menggunakan password secara efektif guna melindungi diri pada saat online.
Berdasarkan riset yang dilakukan Kaspersky Lab, sebuah antivirus komputer, menunjukan ada tiga kesalahan umum yang biasa dibuat pengguna komputer hingga menempatkan keamanan online mereka berisiko.
Pertama, pengguna kerap menggunakan password yang sama untuk beberapa akun. Artinya, jika password tersebut bocor maka akun lainnya dapat diretas.
Kesalahan kedua adalah pengguna kerap menggunakan password yang lemah sehingga mudah untuk diretas. Kesalahan lainnya yakni pengguna kerap mencatat password mereka secara tidak aman.
"Kalau sudah begitu password yang kuat sekalipun akan sia-sia," kata Head of Consumer Business Kaspersky Lab, Andrei Mochola di Jakarta, Kamis (19/1).
Andrei mengatakan, banyaknya informasi pribadi dan sensitif yang disimpan secara online membuat pengguna harus mengambil langkah keamanan yang lebih baik lagi. Ini bisa berupa proteksi password yang efektif untuk melindungi diri mereka.
"Ini sebenarnya cukup jelas, tetapi sayangnya banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa mereka selalu jatuh ke dalam perangkap pembuatan manajemen password ‘sederhana’ yang salah.
Andrei mengatakan, kesalahan-kesalahan itu pada akhirnya seperti meninggalkan pintu depan menuju e-mail, rekening bank, file pribadi dan lainnya terbuka lebar bagi penjahat siber.
"Internet bisa dikatakan sudah cukup lama berada bersama kita, tetapi pengguna masih saja membuat kesalahan sepele ketika berbicara tentang password untuk akun online. Password terbaik tidak bisa ditemukan dalam kamus. Mereka panjang, dengan huruf besar dan huruf kecil, angka dan tanda baca," katanya.