Kamis 19 Jan 2017 06:44 WIB

Satwa Primata di Dunia Terancam Punah

Rep: Kabul Astuti/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang Utan Karta di Kebun Binatang Adelaide, Australia kehilangan enam bayi sejak 1995.
Foto: ABC
Orang Utan Karta di Kebun Binatang Adelaide, Australia kehilangan enam bayi sejak 1995.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gorila, monyet, lemur, dan berbagai jenis primata lain di dunia berada dalam ancaman kepunahan. Para ilmuwan dalam sebuah studi internasional memperingatkan, bahaya kepunahan itu akibat ulah manusia.

Dilansir dari Associated Press, Kamis (19/1), sekitar 60 persen dari lebih dari 500 spesies primata sekarang terancam punah. Sementara, 3 dari 4 spesies primata telah menyusut populasinya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, Rabu (18/1) kemarin.

Para ilmuwan telah meneliti berkurangnya jumlah primata di berbagai hutan di seluruh dunia, namun hasilnya sangat memprihatinkan. "Prospeknya sangat tidak baik," kata peneliti Paul Garber dari Universitas Illinois, yang baru saja kembali dari belantara Brazil untuk mempelajari marmoset.

Penurunan populasi tersebut diduga akibat aktivitas manusia, termasuk perburuan, pertambangan, dan pengeboran minyak. Penebangan kayu, peternakan, dan pertanian juga telah menghancurkan habitat primata di Afrika, Asia dan Amerika Selatan.

Sejumlah besar masalah juga dihadapi oleh primata baru-baru ini. Misalnya, populasi gorila Grauer turun dari 17 ribu pada tahun 1995 sekarang menjadi 3.800. Sebagian besar dari perburuan hewan liar dan pertambangan mineral.

Hanya ada sekitar 14 ribu orangutan Sumatra yang tersisa di dunia. Hainan gibbon di Cina berkurang tinggal menjadi 25 individu, sedangkan 22 dari 26 spesies primata di Cina terancam punah.

Sekitar 94 persen dari spesies lemur di dunia terancam punah, terutama di Madagaskar, salah satu tempat terbesar yang mengalami penurunan populasi primata. "Ini adalah masalah dunia yang kritis," ujar Garber.

Meski ada harapan beberapa spesies dapat dilindungi, peneliti Eduardo Fernandez-Duque dari Yale University, banyak yang akan hilang dalam beberapa dekade mendatang. "Populasi Primata jelas bergerak ke arah yang salah," kata ahli primata dari Universitas Emory, Frans de Waal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement