REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda pernah mendengar Osterhout Design Group (ODG). Mungkin masih terdengar asing nama tersebut. Ini adalah perusahaan yang utamanya memproduksi peralatan medis dan head-up display untuk industri.
Seperti dilansir dari laman Ubergizmo Senin (16/1), pada ajang Consumer Electronics Show 2017, perusahaan meluncurkan dua kacamata augmented reality yang difokuskan untuk konsumen. ODG R-8 dan R-9 adalah paket teknologi AR yang dirancang ke dalam desain rapi.
Kedua headset ODG ini didukung oleh prosesor Reticle OS ODG yang berbasis pada Android 7.0 Nougat. Sama seperti headset HoloLens AR milik Microsoft, mereka juga menyediakan pelacakan six degrees of freedom (6DoF) atau six-axis, ini memungkinkan mereka untuk menempatkan barang-barang digital dalam ruang nyata.
Headset ODG R-9 adalah model high-end, sehingga memiliki lebih banyak fitur dari pada R-8, termasuk pada bidang pandang seluas 50 derajat dengan resolusi 1080p dan kamera depan 13 megapiksel yang mampu merekam video beresolusi 4K. Headset ini juga dilengkapi port ekstensi yang dapat digunakan untuk melampirkan modul sensor untuk fitur tambahan seperti low-light vision. Headset ODR R-9 dibanderol seharga 1.900 dolar Amerika atau seitar Rp25 juta.
Pelanggan yang tertari dengan teknologi ini, sebaiknya juga mengecek kembali headshet R-8. Headset R-8 memiliki bidang padang seluas 40 derajat dan layar beresolusi HD 720p. Ada juga dua kamera depan 1080p, dan itu tidak memiliki port yang memungkinkan pengguna untuk melampirkan modul.
Ini berarti bahwa R-8 lebih ringan, yakni seberat 4,5 ons atau sekitar 127,5 gram dibandingkan R-9 yang memiliki bobot 65,5 ons atau 1856 gram. Headset ini dibanderol sekitar seribu dolar Amerika atau sekitar Rp 13 juta dan diharapkan sudah tersedia pada pertengahan tahun 2017 ini untuk jenis R-8.