REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Satu kajian yang dipimpin University of California, Berkeley, menyatakan perubahan iklim global bisa membuat punah parasit sehingga memiliki konsekuensi besar bagi ekosistem.
Studi tersebut, yang disiarkan pada Jumat (13/1) di jurnal Royal Society Open Science, mendapati parasit di tempat dengan variasi temperatur internal, parasit di penampung berbadan besar, parasit di penampung khusus dan parasit di lingkaran kehidupan yang rumit tampaknya akan menjadi yang paling rentan terhadap kepunahan akibat perubahan iklim.
Studi itu memperkirakan hilangnya parasit bisa merusak kestabilan ekosistem dalam banyak kondisi, seperti peningkatan penyakit yang lebih jahat atau dengan mengubah jaringan makanan atau mengubah psikologi penampung. "Ini adalah kajian menyeluruh pertama mengenai bagaimana perubahan iklim bisa mempengaruhi keragaman hayati parasit dari sudut pandang pelestarian parasit," kata Carrie Cizauskas.
Cizauskas memimpin penelitian tersebut sebagai mahasiswa pascasarjana di cabang Laboratorium Profesor Ekologi Margasatwa di Departemen of Environmental Science, Policy and Management di UC Berkeley, Wayne Getz. Meskipun sangat banyak penelitian mengenai parasit dan perubahan lingkungan hidup dipusatkan pada bagaimana "tuan rumah", termasuk manusia, akan terancam, penelitian terdahulu menyatakan parasit jadi 10 kali lebih rentan terhadap kepunahan dibandingkan dengan penampungnya.
Di dalam studi baru itu, para peneliti menyatakan parasit sama rentannya terhadap kepunahan akibat perubahan iklim dengan setiap kelompok taksonomi. Kajian mendatang yang dilakukan oleh Cizauskas dan Colin Carlson, lulusan S1 di fakultas yang sama dan penulis bersama kajian tersebut berusaha mengukur risiko kepunahan parasit dengan menggunakan model dan data yang ada.
"Akhirnya, sasaran kami ialah agar kajian ini menjadi katalisator bagi upaya penelitian lain dan pembahasan mengenai pentingnya dan topik yang jarang dibahas mengenai kerentanan parasit dalam menghadapi perubahan iklim," kata Cizauskas sebagaimana dikutip di dalam siaran pers itu.