Jumat 30 Dec 2016 08:18 WIB

Universitas Ini Kembangkan Sistem Sensor Buang Air Kecil Nirkabel

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Toilet Pria (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Toilet Pria (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Ritsumeikan mengembangkan sistem sensor buang air kecil nirkabel, yang memberitahukan pengguna dari waktu mengganti popok. Ini dilakukan melalui komunikasi nirkabel, tanpa menggunakan baterai.

Universitas Ritsumeikan mengharapkan sistem akan digunakan di fasilitas keperawatan, yang peduli pada pasien inkontinensia urin, yakni kondisi di mana Anda tidak dapat mengontrol buang air kecil. Ini menunjukkan sistem untuk media massa.

Sistem melakukan komunikasi nirkabel dengan menggunakan listrik, yang dihasilkan dengan menggunakan urin. Jumlah urin disimpan dalam popok diperkirakan dari selang penerimaan sinyal, dan pengguna akan diberitahu tentang waktu optimal penggantian popok.

"Saya percaya bahwa perbedaan saat ini disebabkan oleh perendaman urin ke dalam pori-pori halus dari karbon aktif, menyadari sensitivitas tinggi," kata Takakuni Douseki, profesor di Departemen Teknik Elektronik dan Komputer, Universitas Ritsumeikan dilansir dari laman Japan Today.

Sistem ini dikembangkan oleh Takakuni Douseki, yang meneliti pemanenan energi mikro, dan lainnya. Untuk demonstrasi, popok kertas komersial yang tersedia untuk bayi dimodifikasi. Ini berisi (1) karbon aktif yang panjangnya 320 mm panjang, dan lebarnya 5 mm, (2) elektroda aluminium yang lebarnya 1.8 mm antara penyerap, dan lembaran tahan air.

Arus listrik yang dihasilkan oleh sistem meningkat sebagai jumlah input urin meningkat. Pada saat mengalir dalam urin, saat ini meningkat dengan cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement