Rabu 14 Dec 2016 13:25 WIB

Ini Kesalahan India dalam Misi Menuju Mars

Rep: Lintar Satria/ Red: Winda Destiana Putri
Mars
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang peneliti NASA mengukapkan kesalahan India dalam misi luar angkasa. Satelit India di Mars tidak bisa mengambil data atmosfit metana.

Sainstis NASA Michael Mumma mengatakan peralatan Organisasi Penelitian Luar Angkasa India atau Indian Space Research Organization (IRSO) tidak memadai untuk mengukur jumlah metana di Mars. Mumma seorang peneliti utama yang menemukan metode menggunakan teleskop infra merah untuk memperkirakan atmosfir metana di Mars pada tahun 2003.

Para teknisi tahu bagaimana membuat peralatan yang bagus. Tapi bukan itu persoalannya. "Permasalahannya mereka tidak memiliki paduan saintifik yang dibutuhkan untuk mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan," kata Mumma, seperti yang dilansir dari Sputniknews Rabu (14/12).

Spektrometer India dapat mengambil tingkat metana, tapi tidak dapat memisahkannya dengan hidrokarbon selama proses deteksi. Alat ini juga dapat mengambil sinyal gas yang memecahkan data satuan metana.

Mumma menjelaskannya dengan analogi sederhana. Seperti empat jari manusia, kata Mumma, meraih metana tapi metana tersebut luput dari sela-sela jari. IRSO fikir, tambah Mumma, mereka dapat mendeduksi satuan metana.

"Persoalannya tentu, ketika Anda memiliki garis spektrum yang berbeda seperti garis karbon diaksoda yang biasanya memiliki temperatur yang variatif, dua jenis unsur ini tidak hanya merepresentasikan metana saja. Tidak ada jalan kembali dari efek berjaring ini untuk mengambil salah satu dari dua sinyal metana," jelas Mumma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement