REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota Tasik menggelar pameran teknologi tepat guna (TTG) pada Selasa, (13/12) di Gedung serbaguna. Pameran itu menampilkan berbagai teknologi yang diciptakan murid SMA di Kota Tasik. Salah satunya teknologi mengisi daya ponsel.
Salah satu kreasi yang dibuat adalah pemanfaatan tenaga buang gas kendaraan bermotor atau disingkat tenagabutor menjadi tenaga listrik. Karya itu dibuat peserta asal SMAIT 'Ibadurrohman yaitu Sahlah, Annisa dan Syifa. Sahlah mengatakan tenagabutor memanfaatkan gas buang kendaraan guna menggerakan roda dinamo. Nantinya dinamo menghasilkan tenaga listrik yang bisa dipergunakan mengisi ulang baterai powerbank.
"Pemanfaatan tenagabutor ini dapat mengatasi kebutuhan daya listrik telepon seluler. Ke depannya kami ingin supaya lampu motor dapat gunakan tenaga listrik dari sini jadi tak perlu aki," ujarnya.
Proses pembuatan tenagabutor ini pun terbilang mudah dan murah. Alat yang dibutuhkan yaitu 1 CD room bekas, 1 potong kayu, dua obeng, 1 baling-baling,1 tinol, 1 sensor arus, solder, sensor voltase, free linker dan sensor tekanan. Setelah semua alat tersedia, maka ambil dinamo dari CD room bekas untuk dipasang balinhg-baling kecil.
"Selanjutnya alat dirangkai dengan bantalan kayu dipasang pada knalpot motor. Dan modul USB dan powerbank diletakan di bagasi motor," ucapnya.
Perwakilan SMA Al Muttaqin turut membuat alat serupa guna mengisi daya powerbank lewat inovasi. Mereka membuat alat pengisi daya powerbank lewat kipas angin berdinamo. Salah satu perwakilan, Muhammad Pandu mengatakan alat kipas angin yang dibuatnya mempunyai dinamo. Sehingga ketika kipas anginnya digerakan lewat tuas maka energi gerak ikut memutar dinamo.
"Nantinya energi gerak itu berubah jadi listrik yang dialirkan ke powerbank," sebutnya.
Ia menjelaskan ide pembuatan alat itu karena di jaman ini nyaris semua orang menggunakan telepon pintar. Kebutuhan terhadap daya listrik ponsel pun meningkat seiring penggunaannya yang terus menerus. Sehingga ia berharap dengan inovasinya bisa membantu orang yang membutuhkan akses daya listrik.
"Awalnya kita kalau nongkrong suka perlu isi ulang baterai. Kadang pakai powerbank juga habis dayanya jadi kami buat ini supaya jadi solusi lah gitu, sekalian kipasnya bisa digunakan kalau lagi gerah," kata dia.