Selasa 29 Nov 2016 14:50 WIB

Barunastra ITS Siap Berkompetisi di Ajang Roboboat Nasional

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ilham
Tim Barunastra Roboboat ITS.
Foto: dok. Humas ITS
Tim Barunastra Roboboat ITS.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2016 atau lebih dikenal sebagai Kontes Roboboat pada 29 November - 1 Desember 2016 di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Kali ini ITS mengirim tiga tim untuk setiap kategori.

Ada tiga kategori yang diperlombakan dalam kontes ini, antara lain kategori kapal kendali otomatis (Autonomous Surface Vehicle/ASV), kapal cepat listrik dengan sistem kendali jauh (Electric Remote Control/ERC), dan kapal cepat berbahan bakar dengan sistem kendali jauh (Fuel Engine Remote Control/FERC).

Barunastra merupakan riset kapal tanpa awak karya mahasiswa ITS dari gabungan beberapa jurusan. Untuk lomba ini, Barunastra terbagi menjadi tiga tim, yakni tim Nala V, Hydros, dan Astramaya Evo. Ketiganya akan mewakili masing-masing kategori untuk berlaga dalam kontes tersebut. Nala V di kategori ASV, Hydros di kategori ERC, dan Astramaya Evo di kategori FERC.

Direktur Kemahasiswaan ITS, Darmaji mengapresiasi keikutsertaan Barunastra dalam Kontes Roboboat yang digelar tiap tahun oleh Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) sejak 2012 tersebut. “Ini membuka peluang bagi ITS, karena dari kerja keras mereka terbit optimisme bahwa hasilnya pasti yang terbaik,” kata dosen Matematika ITS tersebut melalui siaran pers, Senin (28/11).

Persiapan Barunastra telah dilakukan sejak lima bulan yang lalu. Mulai dari desain bodi kapal, hingga kendali kapal supaya dapat melakukan manufer dengan baik. Menurut Darmaji, kontes ini dapat menjadi media ekspresi bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuannya. “Sebelum membuat kapal besar kan kita belajar membuat kapal kecil terlebih dulu,” ujarnya.

Darmaji berharap pemerintah dapat memberikan perhatian terhadap kapal-kapal karya ITS. Meski yang diperlombakan hanya berupa prototipe, ITS mampu membuat kapal besar yang sesungguhnya. “Tinggal menunggu yang order. Kalau bisa pemerintah juga pesan kapal ke kami. Kami mampu kok,” katanya.

Nala V merupakan kapal robot karya gabungan dari mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika, serta Sistem Informasi. Kecepatan Nala V mampu mencapai 15 sampai 20 detik ketika simulasi dan akan dikejar agar mampu mencapai 10-15 detik. “Remote control memang didesain untuk kecepatan tinggi. Sedangkan kapalnya kita desain untuk komponen berat,” terang Rudy Dikairono, dosen pembimbing tim Nala V.

Hydros merupakan kapal yang pertama kali diikutsertakan dalam Roboboat tahun ini. Meski terbilang baru, kapal yang lolos fuel engine ini menghabiskan dana hingga belasan juta rupiah dalam pembuatannya. Desain Hydros saat ini adalah V-hull dan stepped hull. “Desain ini masih jarang ada yang pakai. Kita bikin saluran angin di depannya, sehingga bisa mengecilkan hambatan juga,” kata M Farhanuddien, salah satu anggota tim.

Sedangkan, Astramaya Evo memiliki desain lambung yang lebar agar kecepatan tetap stabil. Kecepatan Astramaya Evo dapat mencapai 80 kilometer per jam. “Tipe deep V chine hull, bentuk depannya itu V, jadi kalau buat manuver itu enak,” kata Rival Faozi, ketua tim Astramaya Evo.

Dengan dikirimnya ketiga tim kapal perwakilan ITS tersebut, ITS optimistis bisa meraih juara lagi tahun ini. Tahun lalu, ITS mampu meraih juara 1 dan juara 3 untuk dua kategori yang berbeda saat kontes digelar oleh Universitas Diponegoro, Semarang.

KKCTBN 2016 atau Roboboat 2016 merupakan kontes yang diselenggarakan untuk menguji kreativitas mahasiswa dalam mendesain badan kapal, menetapkan prinsip engine matching dan merancang sistem otomasinya. Sistem penilaian kontes diberikan berdasarkan penguasaan medan atau lintasan yang dilalui oleh kapal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement