REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter beberapa waktu belakangan menghadapi tekanan karena tak berbuat cukup untuk mengekang perilaku kasar di platform mereka. Selasa (15/11) lalu, Twitter mengatakan akan meningkatkan beberapa fiturnya untuk lebih memerangi cyber bullying.
Perusahaan itu mengatakan akan memperluas pilihan "mute" mereka. Ini akan memungkinkan pengguna memblokir kicauan berdasarkan kata kunci, frase dan isi percakapan dari notifikasi pengguna.
Saat ini pilihan "mute" baru memungkinkan pengguna memblokir kicauan dari akun. Twitter mengatakan dalam sebuah unggahan di blog mereka, perubahan akan diluncurkan untuk semua pengguna dalam beberapa hari mendatang.
Twitter berupaya berjuang untuk menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dan mencegah kicauan penuh kekerasan dan kebencian. Upaya ini dilakukan setelah Twitter mendapat kritikan keras menyusul meningkatnya keluhan pengguna bahwa mereka telah jadi target pelecehan.
Pada Juli, Twitter secara permanen memblokir beberapa akun pengguna. Ini dilakukan setelah aktor Ghostbusters, Leslie Jones, berhenti menggunakan Twitter setelah mengadapi pelecehan parah.
Twitter (TWTR.N) mengatakan akan memeberikan cara yang lebih mudah bagi pengguna menandai konten yang kasar. Tapi mereka tak merinci seperti apa caranya. Perusahaan juga mengatakan telah meningkatkan kontrol internal untuk lebih efektif menangani laporan pengguna mengenai perilaku kasar di platformnya.