REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan purnama penuh yang terakhir muncul sekitar 70 tahun lalu akan kembali nampak pada Senin (14/11) malam. NASA mengatakan, bulan akan berada pada titik terdekat dengan bumi setelah terakhir kejadian ini terjadi pada 1948.
"Kebetulan kosmik ini tak akan terulang lagi hingga 2034," kata NASA seperti dilansir Mashable Senin (14/1). Pada Ahad malam hingga Senin malam, bulan akan nampak lebih besar, cerah dan bersinar. Bulan berjarak 216.486 mil dari permukaan bumi. Jika cuaca cerah, Anda dapat melihatnya.
Supermoon membuat bulan memiliki jarak langka dengan bumi. Terkadang bulan berada pada titik terdekatnya (perigee) atau terjauhnya (apogee) dari planet ini.
Di Amerika Utara, bulan akan mencapai titik terdekat pada pukul 06.23 Senin waktu setempat. Fase penuh penampakan supermoon akan berlangsung selama sekitar tiga jam. Di Inggris perigee akan terjadi pukul 11.23 waktu setempat. Sedangkan di Australia, bulan mencapai perigee pada Selasa, pukul 00.53 waktu setempat.
Saat bulan terbit pada Senin, akan terlihat sekitar 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dari bulan purnama saat di titik terjauh dari bumi. Supermoon bisa berdampak beberapa efek di Bumi. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), supermoon dapat meningkatkan tingkat air pasang di planet ini.
Di sepanjang pantai Alaska, misalnya, perigee bulan purnama dapat meningkatkan gelombang sekitar enam inci. Sementara di beberapa daerah pesisir dataran rendah yang sudah mengalami peristiwa banjir seperti daerah Miami, akan semakin buruk kondisinya akibat supermoon ini.