Selasa 01 Nov 2016 00:13 WIB

Ponsel Pintar Pendeteksi Kanker

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Saat ini spectrometer bisa dikolaborasikan dengan iPhone 5. Namun ke depannya, alat bisa berkolaborasi juga dengan perangkat mobile lain.
Foto: Spectrometer
Saat ini spectrometer bisa dikolaborasikan dengan iPhone 5. Namun ke depannya, alat bisa berkolaborasi juga dengan perangkat mobile lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehebatan ponsel pintar nampaknya akan terus bertambah. Kali ini, para ilmuwan dari Washington State University menemukan kehebatan ponsel pintar sebagai alat deteksi kanker.

Dilansir melalui laman Sciencealert Senin (31/10), ponsel bahkan mampu mendeteksi dengan akurasi 99 persen. Tidak hanya itu, ponsel juga bisa mendeteksi penyakit lainnya.

Para peneliti mengembangkan ponsel pintar portable bernama Spectrometer. Alat tersebut akan mendeteksi melalui reaksi kimia di atas selembar tisu. Alat mampu medeteksi biomaker interleukin 6 (IL-6), yakni yang berada di dalam paru-paru, prostat, hati, payudara, dan carcinoma. Spectrometer memang bukan ponsel pintar pertama yang mampu melakukan hal demikian. "Namun keberadaannya akan sangat membantu dunia kesehatan," kata Ketua Tim Peneliti Lei Li.

Cara kerja Spectrometer sangat sederhana. Ponsel menggunakan teknik ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). Teknik tersebut membuat sel antibodi berubah warna bila direaksikan dengan biomaker. Sampel tersebut diletakkan di atas sebuah alas tipis. Tugas ponsel adalah melakukan scan terhadap sampel dengan menggunakan kamera. Kemudian hasil scan tersebut disimpan dalam bentuk 3D.

Para peneliti mengembangkan sistem tersebut agar bisa dibagi pada platform smartphone lain. Saat ini Spectrometer bisa dikolaborasikan dengan Iphone 5. Namun ke depannya, alat bisa berkolaborasi juga dengan perangkat mobile lain. Hal tersebut dilakukan agar para dokter bisa saling membagi data dengan mudah. Sebab, alat ini diharapkan biss digunakan untuk banyak rumah sakit. "Terutama bagi para dokter yang bekerja di wilayah terpencil," ujar Li.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement