Senin 31 Oct 2016 14:14 WIB

1,5 Miliar Orang akan Mendapat Akses Internet di 2020

Internet
Internet

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Sedikitnya 1,5 miliar orang diperkirakan akan mendapatkan akses terhadap Internet pada 2020. Dikatakan oleh Sekretaris Jenderal ITU (International Telecommunication Union) Zhao Houlin bahwa sebagai badan khusus PBB, tujuan ITU adalah untuk memastikan semua orang mendapat manfaat dari kemajuan teknologi internet.

Dilansir Xinhua yang dikutip dari Antaranews Senin (31/10) menurut ITU, sekitar empat miliar orang di seluruh dunia masih belum terhubung ke Internet. "Dunia ini akan benar-benar berbeda jika mereka semua mendapatkan akses ke Internet," kata Zhao.

Dia mencatat bahwa ITU mendorong negara-negara maju untuk mentransfer teknologi mereka ke dunia berkembang untuk kepentingan penduduk yang tinggal di daerah terpencil dan terbelakang. Zhao pagi ini memimpin upacara pembukaan Sidang Standardisasi Telekomunikasi Dunia. Pertemuan telah menarik lebih dari seribu peserta dari sekitar seratus negara tahun ini.

Pada 2020, Zhao memperkirakan bahwa teknologi mobile 5G akan digunakan secara luas, sejalan dengan semakin populernya penggunaan beberapa perangkat yang dapat dipakai. ITU didirikan pada 1865, dan salah satu tujuannya untuk mendirikan sebuah standar universal bagi komunikasi global, kata Zhao, menambahkan bahwa standardisasi memainkan peran utama dalam perekonomian dan masyarakat pada umumnya. "Lebih dari 95 persen dari data pada Internet ditransfer berkat standar-standar yang ditetapkan oleh ITU, termasuk standar pengkodean video."

Standardisasi industri telah didominasi oleh beberapa perusahaan-perusahaan besar dari negara-negara maju. Sementara saat ini beberapa perusahaan dari negara-negara berkembang juga telah memasuki lapangan. Zhao menambahkan bahwa beberapa perusahaan kecil dan menengah telah menyediakan solusi komunikasi yang dapat diterapkan di seluruh dunia.

Ia mencontohkan beberapa perusahaan ICT muda dari Cina, seperti Huawei dan ZTE yang telah menambah jangkauan mereka secara global, adalah contoh brilian untuk usaha kecil dan menengah di negara-negara berkembang. Zhao memuji Cina karena pengabdiannya untuk inovasi dalam industri telekomunikasi, yang digambarkan oleh peningkatan jumlah hak paten yang terdaftar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement