Rabu 26 Oct 2016 16:33 WIB

Perkaya Sumber Listrik, Islandia Bor Kantung Magma

Rep: Sri Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Islandia bor kantung magma guna dapatkan sumber listrik. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Islandia bor kantung magma guna dapatkan sumber listrik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islandia menjalankan proyek baru yang anti-mainstream. Negara ini berupaya melakukan pengeboran untuk menjangkau magma yang mengalir pada gunung api dengan harapan memeroleh sumber energi baru.

Gagasan ini mencakup pengeboran sedalam lima kilometer atau sekitar 3,1 mil di sudut selatan hingga barat Islandia. Akhir tahun lalu, Fred Pearce dari New Scientist melaporkan, lubang tersebut merupakan yang terpanas di dunia dengan suhu antara 400 hingga seribu derajat celcius.

Lubang ini mengeluarkan uap superkritis yang diperkirakan akan menghasilkan 50 ribu megawatt listrik. Ini sepuluh kali lebih efisien daripada sumur panas bumi tradisional. Energi panas bumi telah ada selama beberapa dekade. Ini melibatkan pengeboran gas alam yang tersimpan di dalam bumi untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.

Islandia merupakan wilayah yang terkenal dengan sumber air panas geologis aktif. Lebih dari seperempat kebutuhan listrik negara ini dipenuhi dengan memanfaatkan sumur panas bumi. Sisanya diperolah dari pembangkit listrik tenaga air.

Belakangan, diketahui ada batasan seberapa efisien penggunaan panas bumi. Proyek Pengeboran Jauh Islandia (IDDP) mengambil inisiatif lain dengan mencoba memotong jalur dan melakukan pengeboran langsung ke sumber panas bumi, yaitu magma yang mengalir ke gunung berapi.

Uniknya, ide ini justru muncul dari kesalahan yang terjadi pada 2009. Ketika itu, IDDP tak sengaja mengebor kantung magma sekitar dua kilometer (1,25 mil) di bawah permukaan. Proyek itu dilakukan untuk membangun sumber panas bumi tradisional. Sebagai percobaan, mereka menuangkan air ke dalam lubang untuk melihat berapa banyak energi yang bisa dihasilkan. Mereka akhirnya menciptakan panas bumi terkuat yang pernah ada dan memproduksi sekitar 30 ribu megawatt listrik. Proyek ini berumur pendek, sebab hanya ditetapkan sebagai percobaan. Tim peneliti berharap upaya yang mereka lakukan dapat dilanjutkan.

Pengeboran lubang baru dimulai pada 12 Agustus di Reykjanes, sebuah wilayah geologis aktif di Islandia. Para peneliti berharap dapat mencapai Mid-Atlantic Ridge, yaitu batas antara lempeng tektonik bumi. Ini merupakan tempat magma memanaskan air laut dengan suhu hingga seribu derajat celcius.

"Orang-orang pernah mengebor batu dengan kedalaman ini, tapi tidak pernah dalam sistem cairan seperti ini," kata salah satu anggota tim yang merupakan asisten direktur sebuah perusahaan energi panas bumi di Islandia HS Orka, Albert Albertsson. Dengan energi sebesar 50 ribu megawatt, Islandia diprediksi dapat memenuhi kebutuhan 50 ribu rumah. Dengan sumber panas bumi biasa, kebutuhan yang bisa terpenuhi hanya dapat digunakan oleh lima ribu rumah.

Jangan terlalu bersemangat, sebab semua ini masih bersifat teoretis. Pengeboran harus dilakukan pada akhir tahun. Jika berhasil, ini akan menjadi ide yang menarik, terutama untuk daerah-daerah yang kaya akan gunung api seperti Jepang, California, dan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement