REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung kabarnya bersedia bekerja sama dengan pesaing utamanya dari Korea Selatan, LG, untuk memastikan bahwa baterai Galaxy S8 bebas masalah. Hal tersebut dapat dipahami setelah insiden yang terjadi pada Galaxy Note7.
"Kami melihat beragam pemasok, termasuk LG Chem," ujar seorang eksekutif Samsung yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir dari GSM Arena yang dikutip dari Antaranews Selasa (25/10).
Pernyataan tersebut berkaitan dengan upaya-upaya baru yang dilakukan oleh perusahaan asal negeri Ginseng itu untuk diversifikasi pemasok baterai. Sejauh ini, Samsung Electronics telah bekerja hanya dengan dua pemasok yaitu Samsung SDI dan ATL.
Sebelum penarikan Galaxy Note7 gelombang pertama, Samsung meyakini hanya baterai buatan SDI yang rusak, namun ponsel terus mengalami masalah panas berlebih bahkan setelah itu, yang berarti bahwa baterai ATL juga tidak lebih baik. Sumber dari Korea mengatakan kesepakatan pasokan baterai antara LG Chem dan Samsung belum ditandatangani.
Namun, pembicaraan bisa saja tengah berlangsung, sehingga kemungkinan hal tersebut dapat terjadi. Meskipun Samsung dan LG biasanya menghindari membeli komponen satu sama lain karena mereka bersaing keras di puluhan jenis produk elektronik konsumen.