REPUBLIKA.CO.ID, Penentuan ukuran bumi adalah salah satu masalah paling pelik bagi filsuf alam sejak zaman kuno. Pada abad ke-2 sebelum Masehi, astronom dan ahli matematika Yunani bernama Eratosthenes mulai mengembangkan metode pengukuran dengan menghitung busur meridian dan membandingkannya dengan sudut pusat bumi.
Metode ini bertahan hingga dua ribu tahun meski akurasi pengukurannya sangat rendah yaitu sekira satu persen. Eratosthenes menghitung panjang busur dengan mengukur waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menyeberangi padang pasir dan menentukan sudut dengan mengukur perbedaan antara ketinggian matahari antara garis lintang.
Pada abad ke-16, ditemukan teknik pengukuran baru yang disebut triangulasi. Metode ini menggunakan busur-busur berjarak pendek untuk diukur secara akurat, sementara jarak jauh dapat ditentukan dengan menggunakan rantai segitiga penghubung.
Triangulasi memungkinkan para astronom dan kartografer untuk secara akurat mengukur jarak panjang yang membentang ratusan dan ribuan kilometer. Selama abad ke-18, banyak busur dibangun di seluruh Eropa, namun yang terpanjang adalah Busur Geodetik Struve alias Struve Geodetic Arc.
Busur yang membentang sepanjang 2.820 kilometer ini telah memungkinkan pengukuran bumi paling akurat sepanjang sejarah. Pencetusnya adalah ilmuwan Rusia kelahiran Jerman, Friedrich Georg Wilhelm von Struve, yang melakukan survei mendalam selama tahun 1816 sampai 1855.
Busur Geodetik Struve terdiri dari 258 segitiga yang menghubungkan 259 titik triangulasi, mengular dari pantai utara Norwegia ke pantai selatan Ukraina. Saat ini, ratusan titik tersebut terletak di 10 negara berbeda yakni Norwegia, Swedia, Finlandia, Rusia, Estonia, Latvia, Lithuania, Belarus, Ukraina, dan Moldavia.
Titik atau stasiun pengukuran ditandai dengan berbagai cara, berupa tugu batu, monumen peringatan, batu yang dibor, hingga tanda salib pada permukaan batu. Dari keseluruhan 259 titik pengukuran, 34 di antaranya tercatat secara kolektif dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, dilansir dari Amusing Planet.