Rabu 19 Oct 2016 11:33 WIB

Tips Belanja Kosmetik Via Online

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Kosmetik
Foto: pixabay
Kosmetik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belanja online memang menyenangkan. Tidak repot ke luar rumah, cukup klik sana-sini, selesaikan pembayaran, dan tiba-tiba barang sudah sampai di rumah.

Apalagi saat musim hujan seperti sekarang. Platform lapak online sangat berguna dan bisa diandalkan. Namun belanja kosmetik atau skin care melalui online juga menimbulkan keresahan bagi perempuan.

Konsumen tak bisa mencobanya secara langsung. Terutama ketika membeli lip stick dan bedak. Bila membeli produk yang biasa dipakai mungkin tak masalah. Tetapi ketika sedang bosan dengan warna tentu ingin membeli jenis lain. Biasanya sebelum membeli pasti mencobanya terlebih dahulu di kulit tangan atau bibir.

"Usahakan beli lip stick yang warnanya nude saja kalau via online," ujar Beauty Blogger Anastasia Siantar pemilik blogbrownplatform.com. Warna nude cenderung sama dengan kulit wajah atau kulit bibir.

Ketika dipakai tidak akan terlalu menunjukkan perbedaan pada wajah. Berbeda dengan polesan bibir berwarna cerah. Untuk tipikal tersebut memang disarankan mencobanya terlebih dahulu sebelum membeli.

Sebab, warna bibir tiap perempuan berbeda. Terkadang tipe warna merah A cocok pada satu perempuan. Namun ketika dicoba pada bibir perempuan lain warna merahnya menjadi sedikit berbeda. Hal tersebut bukan salah lip stick tetapi warna kulit bibir tiap orang yang berbeda-beda.

Sementara untuk produk skin care atau sejenisnya tidak masalah bila membeli melalui online. Biasanya, perempuan yang sudah cocok pada satu jenis skin care tidak akan beralih ke merek lain.

Kondisi demikian berlaku pula ketika label tersebut mengeluarkan jenis skin care terbarunya. Meskipun jenisnya berbeda tetapi masih satu label yang sama.

Untuk produk demikian juga tidak masalah membelinya via online meski belum pernah mencobanya. Kemudian perhatikan pula best deal yang diberikan lapak online. Harga murah memang menggiurkan namun garansi barang tetap diutamakan. "Jangan sampai produk salah tapi tidak bisa ditukar atau uang tak kembali, kita sebagai konsumen yang rugi," jelas Anaz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement