Senin 10 Oct 2016 15:06 WIB

Gim Pendeteksi Anak Autis

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Ini Aplikasi Khusus bagi Anak Autis
Foto: Google
Ini Aplikasi Khusus bagi Anak Autis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian dari University of Strathclyde, Glasgow, Skotlandia, menujukkan bahwa gim bisa mendeteksi autism pada anak. Para peneliti tersebut berkolaborasi dengan sebuah perusahaan startup Harimata dalam melakukan riset tersebut.

Riset didapat dengan menggunakan gim yang bisa diakses melalui perangkat mobile. Untuk melakukan penelitian, Harimata menggunakan dua jenis gim yang sudah rilis secara komersil melalui platform iOS. Kemudian kedua gim tersebut diberikan kode atau sandi khusus yang mampu mendeteksi gerakan tangan.

Dalam proses penelitian melibatkan 37 anak autis berusia berusia tiga sampai enam tahun. Sementara gim juga dimainkan 45 anak yang tidak terdeteksi autis berusia empat sampai tujuh tahun. Anak-anak diminta bermain gim dengan tablet.

Kemudian tablet akan merekam data gerakan tangan anak melalui sensor. Selama mereka bermain, para peneliti akan melakukan analisa data menggunakan algoritma khusus.

Kemudian hasil tersebut akan dibandingkan dari dua grup anak yang berbeda. Dari hasil penelitian, grup anak dengan autism melakukan penyentuhan layar dan gerakan tangan lebih besar dari grup lainnya. Ketika mereka menggeser, memindahkan, atau menekan layar membutuhkan tenaga khusus dibandingkan anak yang tidak dengan autism.

"Gimini bisa berpotensi untuk mengetahui autism pada anak di masa depan," ujar Dr. Jonathan Delafield-Butt, salah satu peneliti dari University of Starthclyde. Cara tersebut akan menjadi metode baru dalam ilmu kedokteran.

Bahkan dengan menggunakan gim, deteksi autis pada anak akan jauh lebih mudah, cepat, dan cenderung murah. Para peneliti yakin, gerakan motorik tersebut juga bisa digunakan sebagai treatment bagi anak berkebutuhan khusus autis.

Menggunakan gim dan perangkat akan membuat anak jauh lebih nyaman saat mendapatkan terapi. Saat ini, pengembangan penelitian juga masih dilakukan para peneliti. Khususnya mengkaji lebih dalam perihal gerakan tangan pada layar sentuh tablet terkait autis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement