REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2016. Kompetisi tersebut diselenggarakan di Pusat Penelitian illmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Kota Tangerang Selatan pada 7-9 Oktober 2016.
"KRAN merupakan ajang adu kreatifitas di bidang teknologi kedirgantaraan. Roket air digunakan sebagai salah satu medianya," kata Kepala Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat, dan Umum LAPAN, Christianus Ratrias Dewanto, Jumat (7/10), malam.
Ia menjelaskan, kompetisi ini menuntut peserta beradu keterampilan dalam mendesain dan meluncurkan roket air berdasarkan zona sasaran tertentu. Ia menyebut, ketentuan penyelenggaraan KRAN, mengacu pada kompetisi yang dilaksanakan di tingkat internasional. Kompetisi akan dibagi menjadi dua sesi, yakni pembuatan roket air dan peluncuran roket air.
Sementara itu, Kepala Sub Devisi Program PP-IPTEK, Feti Anita menuturkan, para peserta berasal dari seluruh SMP di Indonesia. Seluruh peserta berjumlah 98 yang berusia 12-16 tahun. "Mereka dari berbagai daerah yang sebelumnya telah menyelenggarakan Kompetisi Roket Air Regional (KRAN)," ujar Feti.
Ia merinci, daerah-daerah tersebut yakni, Jabodetabek, Jawa Barat, Semarang, Yogyakarta, Solo, Palembang, Belitung Timur, Sawahlunto (Sumatra Barat), dan Bandar Lampung. Ia menyebut, KRAN diselenggarakan oleh Science Center Daerah.
Feti menuturkan, kompetisi ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan minat, kreatifltas, dan inovasi pelajar Indonesia. Khususnya, terhadap pengembangan teknologi kedirgantaraan.
Selain itu, Feti melanjutkan, kompetisi ini akan menjadi ajang seleksi peserta menuju Kompetisi Roket Air Internasional pada penyelenggaraan Asia Pacino Space Agency Forum (APRSAF) di Manila, Filipina. Pemenang terbaik I-VI akan mewakili Indonesia di ajang yang diselenggarakan pada 12-13 November 2016. "Mereka akan bergabung dengan 17 negara se-Asia Pasifik lainnya di Manila," kata Feti.