REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook sudah sejak lama menjadi platform jual beli online. Namun bukan Facebook yang menyediakan fasilitas tersebut.
Tetapi penduduk Facebook yang melakukannya. Lambat laun perkembangan aktivitas jual beli di Facebook kian meningkat. Banyak akun dan grup yang khusus menjadi lapak online.
Kini, Facebook melihat fenomena tersebut sebagai ladang baru bagi sebuah media sosial. Dilansir melalui laman 9to5google.com Selasa (4/10) , hingga kini sekitar 450 juta penduduk Facebook datang dan melakukan transaksi jual beli dari platform tersebut per bulan. Alurnya juga cukup luas, mulai dari keluarga dan lingkungan sekitar. Bahkan juga sampai merangkul kolektor barang di seluruh dunia.
Marketplace Facebook berbentuk ikon yang terdapat di bagian bawah aplikasi. Untuk menggunakannya, pengguna Android dan iOS harus mengunduh versi terbaru Facebook. Cukup pilih lambang tersebut kemudian pengguna diantar ke laman pencari. Ketik saja produk atau merek barang yang ingin dibeli. Namun bagi penjual, cara menjual barang tidak perlu masuk ke ikon. Penjual silahkan mengunggah foto, masukan alamat, dan posting.
Facebook mengungkapkan, sementara ini marketplace hanya dirilis di Amerika Serikat, United Kingdom, New Zealand, dan Australia. Namun Facebook akan merilisnya dalam waktu dekat di beberapa negara. Bulan depan marketplace juga akan tersedia dalam versi website.
Fitur marketplace juga hanya bisa digunakan dan terdapat pada akun pengguna yang berusia 18 tahun ke atas. Pengguna memang tidak akan mengetahuinya karena Facebook tidak memberikan notifikasi. Itu sebabnya pengguna harus melihat di bagian bawah aplikasi.