REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjangkaunya aplikasi pemesanan tumpangan membuat semakin banyak masyarakat Indonesia memanfaatkannya untuk mencari penghasilan. Salah satunya Suloso, mitra pengemudi Uber Motor yang bergabung sejak April 2016.
"Dulunya saya ngojek pangkalan sekitar tujuh tahun, tapi lama-lama sepi. Pindah ke online karena diberi info dari teman," kata pria 46 tahun itu.
Suloso mengatakan, ia sengaja berhijrah mendulang nafkah dengan cara lebih modern untuk mengikuti perkembangan teknologi. Ayah satu anak itu bersyukur penghasilannya meningkat hingga dua kali lipat sehingga ia bisa menafkahi keluarga dengan lebih baik.
Dalam sehari, Suloso rata-rata melayani hingga 15 perjalanan selama 12 sampai 13 jam operasional. Dengan bersiaga mulai pukul tujuh pagi hingga sepuluh malam dengan jeda istirahat siang, ia mengantongi penghasilan harian sekira Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.
Giatnya Suloso membuat lelaki yang bermukim di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, itu menjadi salah satu mitra pengemudi top Uber. Ia telah menyelesaikan lebih dari 1.550 perjalanan dengan rating rata-rata 4,85.
Keuntungan bermitra dengan Uber, kata Suloso, adalah waktu yang fleksibel. Ia bisa mulai dan berhenti narik kapan saja, menentukan libur sesuai keputusannya, dan mengepaskan dengan jadwal padat penumpang di pagi dan sore hari agar mendapat lebih banyak rezeki.
"Tapi harus siap mengantar pelanggan ke mana saja, beberapa yang paling jauh saya pernah dari Jakarta ke Angkasapura, Jonggol, Bekasi, Sentul, bahkan Pamulang paling ujung," kata dia.