Sabtu 24 Sep 2016 14:35 WIB

Fitness Tracker Dianggap tidak Efektif

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Fitness Tracker dianggap tidak membantu menjalankan aktifitas kebugaran Anda.
Foto: BBC
Fitness Tracker dianggap tidak membantu menjalankan aktifitas kebugaran Anda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perangkat kebugaran banyak digunakan orang sebagai alat yang membantunya dalam menjaga kebugaran tubuh mereka. Dengan menyediakan berbagai informasi terkait proses perkembangan kebugaran tubuh, seperti pembakaran kalori, percepatan detak jantung, himbauan jangkauan berjalan dalam sehari, berlari, dan lainnya, membuat setiap orang termotivasi untuk menjaga kebugaran tubuhnya setiap hari.

Dalam beberapa hal, perangkat tersebut memiliki banyak dampak positif dalam penjagaan kebugaran tubuh penggunanya. Namun, sebuah eksperiman anyar yang dipaparkan John Jakicic dari Universitas Pitssburgh, nampaknya berpendapat sebaliknya.

Sebuah studi yang dipublikasi di Journal of the American Medical Association menganggap perangkat kebugaran tubuh tidak seefektif yang kita pikirkan. Eksperimen tersebut terdiri dari dua gurup pengamat berat badan dari 470 partisipan berusia 18-35 tahun.

Grup pertama diberikan masukan untuk mengonsumsi makanan yang sehat, dan selalu aktif berlatih menjaga kebugaran tubuh. Sementara itu, grup kedua diberikan perangkat kebugaran sebagai pedoman kesehatan.

Hasilnya, grup pertama yang tidak diberikan perangkat kebugaran, mengalami penurunan berat badan sebesar 5 kilogram, sedangkan grup pengguna perangkat kebugaran hanya merosot 2,5 kilogram. Studi tersebut berkesimpulan, salah satu kemungkinan grup pertama menjaga pola makan dan latihan yang teratur, sementara pengguna alat pengukur kebugaran berfikir mereka dapat makan banyak, setelah membakar 200 kalori selama melakukan latihan.

Meski demikian, menurut laporan Ubergizmo, Jumat (23/9) studi tersebut belum selengkapnya detil mengenai proses latihan apa yang dilakukan. Jadi, belum bisa disimpulkan secara pasti kebenarannya, dan mesti melakukan pelbagai ekperimen lanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement