Selasa 13 Sep 2016 16:26 WIB

Dianggap Menyinggung Agama, 'Pokemon Go' Dituntut Warga India

Rep: Adysha C Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Pokemon Go
Foto: Japantimes
Pokemon Go

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas penggemar Pokemon Go semakin meluas sejak permainan ini pertama kali diluncurkan. Para penggemar dari berbagai penjuru dunia pun mulai keranjingan mencari Pikachu dan kawan-kawannya di banyak tempat yang memungkinkan.

Akan tetapi Alay Anil Dave dari Gujarat, India, bukan merupakan salah satu dari di antara para penggemar Pokemon Go tersebut. Sebaliknya, Dave justru mengajukan tuntutan terhadap Pokemon Go. Dave menilai permainan itu dapat mendorong tindakan yang menghina ummat beragama Hindu dan Jain.

Secara khusus, Dave menyoroti masalah Pocket Monster Eggs atau telur Pokemon dalam permainan Pokemon Go. Dave mengatakan, sebagian besar ummat Hindu dan Jain merupakan vegetarian yang menjauhkan diri dari berbagai produk susu atau pun telur.

Oleh karena itu, bukan hal yang pantas jika gambar telur, termasuk telur Pokemon, terlihat di dalam kuli Hindu dan Jain. Sayangnya, telur-telur Pokemon ini dapat ditemukan di kuil-kuil tempat ummat Hindu dan Jain beribadah.

"Orang-orang bermain gim tersebut untuk mendapatkan poin dalam bentuk telur yang umumnya muncul di tempat-tempat ibadah dari beberapa kelompok keyakinan agama," jelas kuasa hukum Dave seperti dilansir Rocket News 24 Selasa (13/9).

Dalam beberapa pernyataan yang dilontarkan kepada media, kuasa hukum Dave juga tidak secara spesifik menyebutkan kuil apa yang menjadi lokasi PokeStop yang menjadi tempat di mana telur-telur Pokemon dikeluarkan. Meski begitu, Dave mengajukan tuntutan agar Pokemon Go dapat dilarang penggunaannya di India.

Pernyataan yang dilontarkan oleh kuasa hukum Dave ini kemudian memunculkan asumsi bahwa baik Dave maupun kuasa hukumnya tidak begitu memahami permainan Pokemon Go. Alasannya, dalam permainan itu pemain tidak mendapatkan poin dari berburu telur.

Selain itu, PokeStop yang menjadi tempat munculnya telur Pokemon juga tidak selalu 'terikat' dan muncul di tempat-tempat ibadah seperti yang dituduhkan. Karena pada dasarnya //PokeStop// dirancang untuk muncul di tempat menarik yang tak menutup kemungkinan jika beberapa di antaranya merupakan tempat yang berhubungan dengan hal keagamaan.

Tuntutan yang diajukan Dave untuk melarang peredaran //Pokemon Go// di India ini dinilai tidak akan berjalan sesuai keinginan Dave. Hal ini dikarenakan developer Pokemon Go, Niantic, dapat dengan mudah menghilangkan PokeStop dari tempat-tempat yang mungkin memicu kontroversi atau pun keluhan. Akan tetapi jika tuntutan Dave dikabulkan, India akan menjadi negara kedua yang memblokir Pokemon Go setelah Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement