Kamis 08 Sep 2016 22:23 WIB

Penarikan Ponsel Samsung Bukan yang Pertama Kali

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Samsung Galaxy Note 7
Foto: GSM Arena
Samsung Galaxy Note 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penarikan kembali produk gawai anyar miliknya, membuat Samsung diterpa mimpi buruk. Sebab, sebelum gawai tersebut diluncurkan, Galaxy Note 7 telah menjalari pikiran para pecinta gadget untuk menggunakannya, hingga membuat permintan terhadap Note 7 membludak.

Galaxy Note 7 digadang-gadang akan mengikuti jejak gawai Samsung sebelumnya, yakni Galaxy 7 dan 7 Edge yang sukses merangsek pasaran, hingga menjadi salah satu dari 10 gawai yang wajib dimiliki. Galaxy 7 telah menjadi gawai yang paling diminati karena mengembalikkan fitur yang sempat hilang pada gawai Galaxy 6 sebelumnya.

Dengan berbekal kesuksesan yang ditorehkan dari penjualan gawai seri Galaxy 7 miliknya, Samsung berharap seri Note yang diluncurkan baru-baru ini dapat menyempurnakan kesuksesan, dengan mengusung fitur-fitur yang telah disempurnakan dari Galaxy 7. Bahkan, Note 7 menjadi seri Note Samsung pertama yang memiliki spesifikasi tahan air dan kemampuan pemindai iris sebagai fitur keamanannya.

Namun, yang diharapkan justru betolak belakang dengan fakta setelah peluncurannya. Note 7 menjadi perbincangan hangat saat terdapat banyak komplain yang mengeluhkan masalah baterai yang tersemat pada perangkat. Para konsumen Samsung yang telah membeli gawai anyarnya tersebut mempermasalahkan baterai yang meledak saat dilakukan pengisian daya.

 

Terkait hal tersebut, Samsung segera tanggap merespon semua masalah yang dikeluhkan para konsumennya dengan menarik kembali gawainya tersebut secara global. Oleh sebab itu, banyak analis bisnis mengatakan, perusahaan elektronik asal Korea Selatan tersebut mengalami kerugian satu miliar dolar AS akibat masalah yang terjadi.

Kendati berita itu menjadi viral digunjingkan hampir disetiap media yang mempublikasi masalah teknologi, namun perlu diketahui, hal tersebut bukanlah yang pertama dilakukan Samsung. Pada 1994, Samsung pernah melakukan penarikan terhadap ponselnya sebanyak 150 ribu unit. Hal itu dilakukan akibat adanya cacat dan kerusakan terhadap gawai mereka.

Seperti dilansir Phone Arena, Rabu (7/9) gawai-gawai tersebut dihancurkan Samsung di depan para pegawainya, sebagai suatu peringatan penting kepada pegawainya untuk tetap menjaga kualitas produknya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement