REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah masalah yang terjadi pada gawainya, Samsung memutuskan untuk menarik kembali perangkat secara menyeluruh. Masalah yang ditimbulkan akibat ledakan pada baterai gawai saat pengisisan daya, membuat perusahaan asal Korea Selatan tersebut berhenti menggunakan suplai baterai Samsung SDI.
"Sebagaimana ledakan yang terjadi pada beberapa unit gawai akibat baterai, kami memutuskan menyetop suplai baterai dari Samsung SDI," sebagaimana dilansir GSM Arena, Rabu (7/9).
Samsung SDI diketahui menyuplai 70 persen baterainya untuk Galaxy Note 7, sementara 30 persen sisanya disuplai oleh perusahaan yang bermarkas di Hong Kong, Amperex Technology. Amperex sendiri merupakan unit usaha milik perusahaan asal Jepang, yakni TDK Corp. Sementara itu, Amperex mengklaim hanya menyuplai baterai Galaxy Note 7 di pasar Cina, yang tak terkena imbas penarikan gawai.
Dengan penarikan yang terjadi akibat masalah tersebut, dikatakan Business Head Samsung, Koh Dong Jin akan merusak tatanan target pemasukan perusahaan tahun ini. Senada dengan itu, para analis bisnis juga mengatakan, Samsung akan merugi 1 miliar dolar AS.