REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan lalu sebagaimana Samsung secara resmi mengumumkan akan mengikuti jejak iPhone dengan memproduksi ponsel cacat premium miliknya. Tujuan Samsung memproduksi kembali ponsel cacatnya adalah untuk menahan penjualan ponsel asal Cina yang berharga murah namun berkualitas.
Meski sebelumnya dikatakan perusahaan asal Korea Selatan itu akan memproduksi gawai refurbish-nya pada 2017, namun sebuah laporan dari SamMobile mengatakan ponsel refurbish Samsung telah meluncur di pasar Amerika. Samsung pun mengonfirmasi laporan tersebut dengan berujar, gawai-gawai miliknya telah diproduksi ulang oleh para teknisi Samsung.
Ponsel-ponsel refurbish anyar tersebut akan dilengkapi headphone dan charger baru disertai garansi selama satu tahun seperti gawai bersegel umumnya. Namun, Samsung tidak serta merta memproduksi semua model gawainya secara refurbish. Ponsel cacat yang diproduksi ulang bergantung dari kebutuhan konsumen.
Dilansir laman Ubergizmo, Selasa (6/9) bagi para pecinta gawai asal Korea Selatan tersebut, bisa menghemat sekitar 30-200 dolar AS atau setara dengan Rp 390 ribu hingga Rp 2,6 juta. Untuk cara pemesanan, para pecinta Samsung dapat langsung merujuk pada website resmi miliknya.