REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era globalisasi saat ini, banyak aspek dalam kehidupan menggunakan bantuan teknologi untuk memudahkan melakukan setiap hal. Mulai dari sistem belajar, pertanian, industri, transportasi, dan yang lainnya.

Hal tersebut juga yang menjadikan Uber, sebuah layanan transportasi berbasis jaringan merajai target pasarnya di beberapa negara. Meski demikian, dengan semakin banyaknya kesadaran masyarakat di dunia dalam memanfaatkan teknologi, banyak juga perusahan transportasi online yang tumbuh, bahkan sanggup mengalahkan pasar Uber.

Hal tersebut juga saat ini direncanakan Google. Menurut laporan Wall Street Journal, Google akan segera meluncurkan transportasi online miliknya di San Fransisco. Kendati demikian, Uber nampaknya tak perlu khawatir terkait kehadiran Google di pangsa transportasi online.

Google, menurut laporan, akan menitikberatkan sebagai kendaraan jalan-jalan ke alam dan carpooling dengan biaya yang tak mahal. Hal tersebut tentunya sangat kontras dengan yang dilakukan Uber sebagai transportasi bisnis, namun apakah ada kemungkinan Google mengekspansi pasar Uber.

Laporan Wall Street menambahkan, Google akan menggunakan aplikasi Waze, yang juga milknya, sebagai penunjuk arah para pengemudi saat berkendara. Waze juga digunakan untuk memudahkan pengemudi yang ada pada di arah yang sama dengan pengguna, agar tak semacam taksi yang berkeliling mencari penumpang.

Hal itu juga dapat membuat biaya operasional menjadi rendah, jadi tidak hanya murah untuk penumpang, tapi juga merendahkan biaya operasional secara efisien. Tak ada laporan pasti kapan Google meluncurkan program tersebut, namun sebagaimana dilansir Ubergizmo Kamis (1/9), Google akan meluncurkannya pada Mei tahun depan di San Fransisco.

Ikuti Whatsapp Channel Republika