REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung berencana memproduksi ponsel cerdas refurbish (ponsel cacat atau kerusakan yang telah diperbaiki sehingga layak dijual kembali) tahun depan. Hal tersebut disampaikan juru bicara perusahaan asal Korea tersebut kepada GSM Arena, Selasa (23/8).
Program tersebut hanya akan berlaku untuk model-model ponsel premium milik Samsung. Meski ia tidak menyebutkan nama, namun dapat diprediksi perangkat yang akan diproduksi refurbish hanya Galaxy Note7, S7, dan S7 edge.
Samsung hanya akan melakukan refurbish untuk ponsel yang dikembalikan, setelah pemberlakuan rencana upgrade perangkat di pasar Amerika Serikat dan Korea Selatan. Setelah beberapa perangkat dilakukan refurbish, Samsung akan menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga unit baru.
Samsung tidak menyebutkan perbandingan harga ponsel yang akan dilakukan refurbish dengan harga satu unit ponsel baru. Tidak dapat dipastikan juga pasar yang akan menjadi sasaran penjualan produk refurbishnya.
Meski begitu, nampaknya Samsung hanya akan memberlakukan program tersebut di pasar-pasar tempat produk resmi premiumnya digunakan, seperti Amerika dan Korea Selatan. Tidak disebutkan pula seberapa banyak partisi yang akan dilakukan proses refurbish, namun diprediksi, Samsung akan mengubah partisi tampilan dan baterai ponsel.
Seperti diketahui, Apple telah memberlakukan program refurbish untuk gawai-gawainya. Hal itulah yang menjadi sebab Samsung mengintil guna menekan penjualan produk gawai Cina dengan menawarkan banderol lebih murah berkualitas.