Selasa 23 Aug 2016 12:38 WIB

Pokemon Go Ubah Gaya Hidup dan Bisnis di Asia

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Pokemon Go. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Pokemon Go. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengguna ponsel pintar yang sekaligus merupakan pemain gim Pokemon Go di Asia, berbondong-bondong mencari provider telekomunikasi yang kompeten. Hal itu guna mengatasi masalah jaringan dan sinyal saat berburu berbagai karakter pokemon dalam gim.

Para pengguna di Asia, seperti Indonesia, Hongkong, dan Kamboja juga mengakui, gim augmented reality buatan Nintendo tersebut telah mengubah gaya hidup mereka. Para pemburu pokemon mesti keluar rumah dan mencari susah payah ke berbagai lokasi tempat bergumulnya para pokemon.

Pokemon Go yang telah hadir di Asia Tenggara pada 5 Agustus, sebulan setelah peluncuran resminya di Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia tersebut, telah memudahkan para pecinta gim augmented reality untuk berburu pokemon secara legal. Sayangnya, para pemain Pokemon Go di Asia Tenggara mengalami masalah dalam jaringan yang tak stabil.

Di Indonesia, hadirnya gim daring Pokemon Go tersebut menyebabkan banyak pemain berbondong-bondong mencari provider yang dianggap memiliki kekuatan sinyal transmisi terbaik, agar tak ada gangguan jaringan saat berburu. Para pemain di Indonesia telah membantu pertumbuhan bisnis berbagai provider yang menyematkan teknologi 4G. Seperti yang didapatkan PT Smartfren Telecom Tbk, perusahaan penyedia modem 4G tersebut meraup untung lima kali lipat hanya dalam waktu dua bulan.

Dilansir Reuters Senin (22/8) hal tersebut diutarakan, Derrick Surya, Vice President Smartfren Indonesia, yang mengakui teknologi perusahaannya banyak diincar karena mampu memberikan kecepatan koneksi dengan kapasitas baterai yang lebih tinggi. Kedua hal tersebut tentunya menjadi poin penting yang digunakan dalam permainan perburuan Pikachu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement