Rabu 17 Aug 2016 08:55 WIB

Waspada Modus Baru Kejahatan Siber Perbankan

Serangan siber (ilustrasi)
Foto: Digitaltrends.com
Serangan siber (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan laporan Kaspersky Lab mengenai IT Threat Evolution for Q2, malware alias situs jahat keuangan berkembang melalui kolaborasi antar pembuat malware, yaitu Trojan Gozi dan Trojan Nymaim, dimana keduanya menempati posisi teratas dalam 10 besar malware keuangan.

"Malware keuangan masih terus aktif dan berkembang dengan pesat. Trojan perbankan baru secara signifikan memperpanjang fungsi mereka dengan menambahkan modul baru, seperti ransomware," kata Denis Makrushin, ahli keamanan di Kaspersky Lab, dalam keterangan tertulisnya Selasa (16/8).

Dikatakan lebih lanjut, jika penjahat tidak berhasil mencuri data pribadi pengguna, mereka akan mengenkripsi dan menuntut uang tebusan.

"Contoh lain adalah keluarga Trojan Neurevt. Malware ini tidak hanya digunakan untuk mencuri data dalam sistem perbankan secara online, tetapi juga untuk mengirimkan spam," sambung dia.

Kaspersky Lab mengklaim telah berhasil memblokir 1,132,031 serangan malware keuangan terhadap pengguna, yang meningkat 15,6 persen dibanding dengan kuartal sebelumnya.

Trojan perbankan disebut menjadi ancaman online yang paling berbahaya. Malware jenis ini sering disebarkan melalui website hasil peretasan dan e-mail spam penipuan, setelah menginfeksi pengguna dengan meniru halaman perbankan online yang resmi sebagai upaya mencuri informasi pribadi milik pengguna, seperti rincian rekening bank, password, atau informasi kartu perbankan.

Trojan Nymaim pada awalnya dirancang sebagai ransomware, memblokir akses ke data berharga milik pengguna dan kemudian menuntut uang tebusan untuk bisa membukanya. Namun, versi terbaru memiliki fungsi Trojan perbankan Gozi yang memberikan penyerang akses dari jarak jauh ke PC korban.

Menurut statistik Kaspersky Lab untuk kuartal ini, Turki menjadi negara yang paling banyak diserang malware jenis ini, sebanyak 3,45 persen dari pengguna produk Kaspersky Lab di negara tersebut diancam secara online.

Rusia berada di posisi kedua, dengan jumlah ancaman online sebanyak 2,9 persen, diikuti oleh Brasil dengan 2,6 persen. Sementara itu, perhelatan Olimpiade mendorong Brasil menempati posisi teratas dalam daftar serangan di Q3.

Trojan Gozi menempati posisi kedua dengan sebanyak 3,8 persen perangkat lunak keamanan milik pengguna berhasil mendeteksi malware keuangan, sementara Nymaim mengambil posisi ke enam dengan 1,9 persen.

Sementara malware keuangan yang memimpin di posisi teratas masih terus ditempati Zbot. 15,17 persen pengguna yang terkena serangan malware keuangan yang berasal Trojan ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement