REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- YouTube mencatat penonton di Indonesia memiliki kebiasan-kebiasaan sendiri saat menyaksikan video di situs berbagi tersebut.
“Orang Indonesia menonton lebih dari satu jam sehari,” kata Vice President Engineering for Emerging Experience YouTube John Harding saat di acara Google for Indonesia, Selasa (9/8).
Penonton YouTube di Indonesia pun tumbuh 130 persen year on year pada akhir tahun lalu, begitu juga dengan jumlah video yang diunggah meningkat hingga 600 persen.
Pertumbuhan para kreator, mereka yang mengunggah video tidak hanya berasal dari Jakarta, namun juga kota besar lainnya seperti Malang dan Surabaya.
Saat ini, Indonesia memiliki seorang kreator yang tergolong ke dalam Gold Button, yaitu Raditya Dika dengan lebih dari satu juta pelanggan. Sementara itu, ada lebih dari 106 kreator Silver Button, yang memiliki lebih dari 100.000 pelanggan.
Jumlah tersebut meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya ada 40 kreator.
YouTube mencatat dari 100 juta pengguna internet di Indonesia, 40 persen tersambung pada jaringan 2G sehingga sejak beberapa waktu belakangan mereka mengembangkan metode offline, luar jaringan.
“Dilokalisasi dalam bahasa Indonesia,” kata Harding.
Mereka juga merencanakan teknologi Accelerator, perangkat penyimpanan konten YouTube sehingga penonton dapat menikmati video nyaris tanpa buffering.
Accelerator mampu menjaring 100.000 video YouTube yang populer dan dijadwalkan ada di Indonesia pada akhir tahun ini di tempat publik seperti kafe, restoran maupun sekolah.